Hidupku menjadi lebih mudah setelahnya. Aku masih sibuk mereview naskah-naskah yang akan ditayangkan pada stasiun tv kami. Semuanya terasa begitu normal, seperti biasa. Aku mendapati Allen yang tengah mendapat project FTV bersama tim produksi lainnya sehingga dia sekarang jauh lebih sibuk dariku. "Bu Saras" sapanya pelan, saat mendapatiku lagi-lagi melamun. Akhir-akhir ini aku sering melamun entah karena apa. Mungkin karena ketidahadiran Nata yang pelan-pelan sepertinya mulai mundur dari hidupku. Aku juga harus melanjutkan hidupku sekarang, aku tidak boleh terpaku oleh kesalahan masa laluku itu. Nata akan jauh lebih bahagia daripada bersamaku, tentu saja. Meskipun aku terus mengucapkan hal itu, aku tau aku berbohong. Tidak ada laki-laki lain yang menarik selain Nata. Daridulu aku mema

