bc

Rosalie, Replacement Wife by Yessy Lie

book_age18+
280
IKUTI
5.1K
BACA
family
forced
second chance
pregnant
arranged marriage
sweet
bxg
first love
like
intro-logo
Uraian

Tersedia Versi Cetak

Bisa via WA 081398520888

Shopee : Angelvin

Tokopedia : Angelvin Onlineshop

"Berjumpa denganmu adalah takdir, menjadi istrimu adalah pilihan, tetapi jatuh cinta kepadamu itu di luar kendaliku."

--- Rosalie Estelle Westley

Takdir seolah mempermainkan Rosalie.

Bekerja pada seseorang yang berusaha membuatnya menderita karena seseorang yang disayanginya, berakhir menjadi istri pengganti dalam sebuah pernikahan sandiwara demi seseorang yang dicintainya dan kemudian harus memilih di antara dua pilihan yang sulit demi seseorang yang berharga untuknya.

Akankah akhirnya takdir berpihak padanya dan berhenti mempermainkannya?

Ataukah sesungguhnya semua itu hanyalah seseorang yang telah memilihnya dan membuat takdir menghampirinya.

chap-preview
Pratinjau gratis
1
Lalu lintas terlihat begitu ramai, suara klakson saling bersahutan, gedung-gedung tampak begitu tinggi dan semua orang terlihat sibuk  dengan aktivitasnya masing-masing serta seakan begitu terburu-buru akan sesuatu hal. Rosalie Estelle Westley begitu terkejut melihat semua ini saat keluar dari ruang bawah tanah stasiun kereta api bawah tanah. Dia baru saja turun dari kereta api dan tiba di kota New York yang sangat ramai ini. Dia datang dari sebuah kota yang bernama Westchester, kota di mana dirinya lahir dan di besarkan di sana dan kota di mana kedua orang tuanya masih tinggal di sana. Awalnya kedua orang tuanya keberatan saat dia mengatakan ingin pergi ke kota besar untuk mengadu nasib tapi kemudian Rosalie memohon pada mereka hingga mereka dengan berat hati mengizinkan dirinya pergi ke New York untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Keinginan Rosalie untuk pergi ke kota di sebabkan oleh kepulangan salah seorang sahabatnya yang menggoda dirinya dengan cerita-cerita betapa hebat dan menyenangkannya bekerja dan tinggal di kota New York ini hingga membuat dia ingin mencoba nasibnya di sini. Jassie Arabel, nama sahabat Rosalie tersebut. Sudah empat tahun Jassie pergi ke New York dan bekerja di sini. Jassie berbaik hati membantu Rosalie mencari tempat tinggal di sini dan juga mencoba membantunya melamar pekerjaan di perusahaan real estate tempat Jassie bekerja. Jassie menawarkan dirinya untuk tinggal bersama di apartemen milik Jassie tapi Rosalie tidak ingin menyusahkan Jassie terus-menerus. Jassie mengatakan saat ini bagian sekretaris General Manajer di perusahaan tempat dirinya bekerja sedang kosong karena sekretaris yang lama menikah. Besok Rosalie harus pergi ke perusahaan itu untuk melamar pekerjaan. Rosalie berharap dan berdoa semoga saja dirinya bisa di terima di sana. Setelah sejenak tadi dirinya sempat terpaku dengan gemerlap kota New York ini. Rosalie kemudian mengembalikan fokusnya untuk mencari taksi menuju ke rumah susun tempat di mana Jassie mencarikan tempat tinggal untuknya dan Rosalie beruntung masih terdapat kamar di rumah itu walau pun berada di lantai tiga. Saat tiba di sana Rosalie bergegas menekan bel, seorang wanita paruh baya membuka pintu dengan raut wajah tanpa senyum sehingga terlihat agak menakutkan. "Cari siapa, Miss?" "Sa...saya...Rosalie Estelle Westley, saya teman Jassie Arabel yang menyewa kamar nomor 29 di lantai 3." "Oh...masuklah." "Terima kasih." "Apa kamu sudah tahu aturan di sini, Miss?" Tanya wanita itu sambil terus berjalan ke dalam dan naik tangga hingga mau tidak mau Rosalie mengikutinya. "Belum." "Pertama : tidak boleh pulang lewat jam sepuluh malam, Kedua : tidak boleh membawa pria ke dalam kamar, Ketiga : tidak boleh minum minuman keras atau merokok di dalam kamar, Keempat : tidak boleh menyetel musik, Kelima : tidak boleh berpesta di dalam kamar. Apa kamu mengerti, Miss?" Rosalie terperangah di buatnya, ini sesungguhnya asrama putri atau rumah dengan kamar yang di sewakan? Karena peraturannya tampak seperti asrama putri saja. "Miss?" Tanyanya lagi dan berhenti untuk menatap Rosalie saat tidak mendapatkan jawaban darinya. "Eh...ya, saya mengerti." Rosalie tidak keberatan dengan peraturan-peraturan tersebut asalkan dia punya tempat tinggal, selain itu tempat ini juga terjangkau untuk keuangannya, jadi Rosalie akan mengikuti aturan apa pun itu asal masuk akal dan wajar. "Ini kunci kamarmu dan selain lima aturan tadi, aku juga tidak mau kamarmu berantakan dan penuh sampah. Aku akan datang memeriksa setiap minggu." "Baik, Mrs..." timpal Rosalie dan menatap bingung pada pemilik rumah karena tidak tahu harus memanggilnya apa. "Kamu bisa memanggilku, Ms. Elizabeth." "Baik, Ms. Elizabeth." Setelah di tinggal pergi Rosalie bergegas membuka pintu dan masuk. Rosalie kemudian menyalakan lampu dan tampaklah kamar yang akan menjadi tempat tinggalnya selama berada di sini. Sebuah ruang dengan ranjang single bed, lemari pakaian kecil, kulkas kecil, meja nakas kecil, televisi dan set meja makan sederhana. Terdapat juga sebuah kamar mandi dan bahkan ada dapur juga di kamar itu walau pun hanya terdiri dari sebuah ruang yang kecil. Rosalie sangat suka dengan kamar ini walaupun sederhana tapi memang sangat bersih sekali dan Rosalie juga beruntung karena ternyata di kamarnya terdapat teras menuju luar dan di sana ada pohon yang sangat tinggi dan besar. Rosalie kemudian merapikan pakaiannya ke dalam lemari dan barang-barang yang di bawanya. Setelah itu dia mandi dan selesai mandi dia bersiap untuk tidur karena besok dia harus bangun pagi untuk melamar pekerjaan. Rosalie ingat jika Jassie mengatakan jika atasannya itu orang yang sangat disiplin dan jika dia telat maka jangan harap dirinya akan mendapatkan pekerjaan tersebut. *** Keesokan harinya Rosalie berpakaian rapi dan bergegas keluar mencari taksi. Saat ini dia belum tahu jalanan di kota ini, jadi untuk lebih amannya dia memilih sebaiknya naik taksi saja untuk hari ini agar tidak terlambat. Untuk selanjutnya dia berencana akan belajar cara naik bus di kota ini. Ketika sampai di Maxwell Real Estate, Rosalie menemui penerima tamu di depan. "Ada keperluan apa, Miss?" "Saya ingin melamar pekerjaan untuk bagian Sekretaris General Manajer." "Oh...maaf, Miss, lowongan itu sudah terisi." Seketika Rosalie merasa sangat sedih. Apa yang harus aku lakukan sekarang? "Kenapa Jassie tidak memberitahukannya padaku?" Ucap Rosalie bingung. "Maaf, Miss, Anda tadi menyebutkan nama siapa?" Tanya penerima tamu tadi saat mendengar Rosalie menyebutkan nama Jassie. "Jassie," jawab Rosalie. "Siapa nama Anda, Miss?" "Rosalie Estelle Westley." "Oh...Anda sudah di tunggu silakan naik ke lantai 8 dan carilah ruangan General Manajer. Dia sudah menunggu Anda sejak tadi." Rosalie menaikkan alisnya mendengar semua itu. Aku melamar pekerjaan saja belum, bagaimana orang itu bisa tahu aku akan datang. Mungkinkah Jassie yang memberitahunya? Rosalie tidak tahu apa jabatan Jassie di sini karena Jassie tidak mau memberitahunya. Dengan misterius dia mengatakan "nanti juga kamu tahu." Rosalie kemudian menuju lift dan menekan lantai delapan. Saat lift berhenti dia keluar dan mencari ruangan yang di maksud. Rosalie kemudian mengetuk pintu dan masuk saat dia sudah di persilahkan masuk. Dengan takut-takut Rosalie masuk ke dalam dan orang tersebut sedang membelakanginya. "Apa tujuan kedatanganmu ke sini?" Tanya orang itu yang ternyata seorang wanita dengan suara keras dan aneh. "Saya mau melamar pekerjaan." "Baiklah, kamu di terima," ucapnya dan membalikkan badan. "Jassie!" Teriak Rosalie terkejut sekaligus senang karena ternyata General Manajer itu adalah sahabatnya, Jassie. "Kamu membuatku takut saja," ujar Rosalie malu. Tawa renyah terdengar dari mulut Jassie dan kemudian dia berdiri dari tempat duduknya, "Selamat datang teman, aku harap kamu akan betah di kota ini." "Terima kasih, tapi Jassie apa tidak apa-apa kamu langsung menerimaku seperti ini." "Rosalie, aku bukan baru hari ini mengenalmu, sejak kecil kita bersama dan selalu sekolah bersama walau pun saat kuliah kita mengambil jurusan berbeda dan aku tahu kamu adalah orang yang sangat pintar jadi kamu cocok sekali untuk pekerjaan ini, bukan karena kamu sahabatku aku memberikan pekerjaan ini." "Baiklah, terima kasih," ucap Rosalie. "Kamu bisa mulai bekerja hari ini dan itu kontrak kerjanya kamu bisa membacanya dulu, baru menanda tanganinya, itu hanya syarat dari perusahaan ini saja agar semuanya legal." "Tentu." Rosalie membuka berkas itu dan membacanya, saat dia sudah merasa cocok dia segera menandatanganinya. "Terima kasih, Jassie," ucap Rosalie senang. "Aku ke ruanganku dulu. Meja di depan yang kosong itu milikku bukan?" Tanya Rosalie. "Ya, aku senang kita kembali bersama," ucap Jassie sambil memeluk Rosalie. "Aku juga." "Aku akan meminta seseorang mengajarimu sementara ini dan jika ada yang masih tidak kamu mengerti kamu bisa bertanya padaku." "Baik," ucap Rosalie dan kemudian keluar dari ruangan itu dan duduk di meja kerjanya. Saat Rosalie sudah duduk di sana datang seorang wanita yang mengatakan jika dia bernama Nessie dan yang akan mengajarinya. Setelah dua jam mempelajari semuanya dengan cepat Rosalie sudah bisa mengetahui semuanya. Dirinya memang memiliki ingatan yang sangat kuat dan cepat karena itulah Jassie membujuknya agar mau ikut bersamanya bekerja di kota dan hal itu sungguh kebetulan karena belakangan ini Rosalie memang mulai merasa bosan tinggal di kota kelahirannya dan hanya membantu mengurusi kebun bunga ibunya saja. Jadi dia ingin mencoba tawaran dari Jassie. Sejauh ini Rosalie merasa senang di kota ini. Dia berharap dirinya akan betah tinggal di kota ini. Akhirnya pukul 17:00 mereka sudah boleh pulang semua. Jassie keluar dari ruangannya dan menghampiri Rosalie. "Rosalie, ayo kita pergi makan di luar untuk merayakan kedatanganmu di sini. Aku yang traktir," ajak Jassie dengan bersemangat. "Tapi Jassie aku harus membeli barang-barang untuk melengkapi tempat tinggalku." "Aku akan menemanimu mencarinya, lagi pula kamu belum begitu mengenal kota ini, nanti kalau kamu tersesat aku nantinya yang harus kebingungan mencarimu dan terpaksa menyewa anjing pelacak untuk mencarimu," ucap Jassie dengan wajahnya yang serius. Akhirnya Rosalie tertawa, "Baik, Bos!" ucap Rosalie. "Ayo..." ajak Jassie gembira. Kemudian mereka pergi mengelilingi kota New York setelah selesai menemukan peralatan untuk dapur dan tempat tinggal Rosalie dan tanpa mereka menyadari jika hari sudah menunjukkan pukul 21:00. "Oh ya ampun Jassie aku bisa tidur di luar malam ini!" Teriak Rosalie histeris. "Kenapa?" Tanya Jassie bingung. "Kamu belum bertemu pemilik rumah tempat di mana aku tinggal, dia sangat menyeramkan dan berkata aku tidak boleh pulang lebih dari jam 22:00. Aku jadi merasa tinggal di asrama putri saja." Jassie tertawa mendengarnya, "Tenang saja, kita akan sampai di sana sebelum jam 22:00. Ayo, kita bergegas pulang." Mereka segera pulang dengan Jassie yang mengantarkannya menggunakan mobilnya. Rosalie bernapas lega saat mereka tiba di tempat tinggalnya lebih cepat 15 menit dari waktu yang di tentukan. "Fuih..." ucap Rosalie lega. "Untunglah aku sudah sampai di sini. Terima kasih Jassie untuk semuanya," sambung Rosalie sambil memeluk Jassie. "Ya, sampai bertemu Senin nanti Rosalie," ucap Jassie. "Ya, aku pasti karyawan teladan. Baru satu hari masuk, besoknya sudah libur," ucap Rosalie tertawa dan bergegas keluar dari mobil Jassie membawa barang-barang belanjaannya. "Bye...bye..." ucap Jassie tersenyum sambil melambaikan tangan dan Rosalie membalas lambaiannya. Setelah mobil Jassie menghilang dari pandangannya, Rosalie masuk ke dalam rumah. Hari ini adalah hari Jumat, jadi karena itulah besok dia libur dan baru akan masuk hari Senin. Sampai di kamarnya Rosalie meletakkan belanjaannya di sembarang tempat saja. Dia merasa sangat gerah dan ingin segera mandi dan mungkin setelah itu dia akan segera tidur. "Besok saja aku bereskan semuanya, saat ini aku merasa sangat ingin tidur saja," ucap Rosalie saat selesai mandi dan langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Saat ingin memejamkan mata, Rosalie merasa ada yang mengetuk jendelanya jadi dia membuka matanya dan menatap jendela yang saat ini belum di tutupnya. Rosalie seperti melihat sebuah bayangan yang bergerak di sana dan seketika dia merasa sangat ketakutan. Segera dia menutup tirai dan bersembunyi di dalam selimut. Beruntung dirinya sangat kelelahan hingga dia langsung tertidur tidak lama kemudian. *** Jangan lupa klik love ya jika suka dan kalian juga akan mendapatkan notifikasi saat saya update new part. Thx ^^  

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
53.9K
bc

Jodoh Terbaik

read
183.1K
bc

UN Perfect Wedding [Indonesia]

read
80.1K
bc

For my Baby

read
256.5K
bc

Stuck With You

read
75.8K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
59.0K
bc

Suddenly in Love (Bahasa Indonesia)

read
77.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook