Pagi itu, Kendra sudah berpakaian rapi, duduk di ruang tamu sambil menunggu Alea yang sedang bersiap di kamar mandi. Sesekali ia memeriksa jam tangan, memastikan bahwa mereka tidak akan terlambat untuk periksa ke dokter kandungan. Tak lama, Kasandra datang dari arah dapur dengan membawa secangkir kopi. “Wah, pagi-pagi sudah rapi! Tumben sekali, biasanya kamu susah bangun pagi, Ken,” kata Kasandra sambil terkekeh dan duduk di sebelahnya. "Mau ke mana memangnya? Minggu gini, mau kerja atau ke luar kota?" Kendra mendengus pelan, mengangkat bahu. “Ini kan pengecualian. Mau periksa anak kami, tentu aku nggak akan malas-malasan,” jawabnya dengan nada sok serius. "Aku nggak sabar pengen liat si bayi, Kak." “Memangnya kamu tidak bisa antusias begini setiap hari?” Kasandra menggoda sambil menye

