Suara lenguhan panjang mengakhiri malam penuh gairah antara Kendra dan Alea. Kendra, yang awalnya bersikap dingin dan mencoba menahan diri, akhirnya tak mampu menolak godaan Alea. Dengan wajah memerah dan napas terengah, Alea terkulai di atas Kendra, merasakan debaran jantungnya yang masih belum mereda. Kendra tersenyum puas, mengusap rambut Alea yang jatuh ke wajahnya. "Dari mana kamu belajar... menjadi seliar ini?" bisiknya sambil terkekeh, matanya berbinar penuh godaan. "Ternyata, istriku diam-diam sangat... mempesona." Alea segera mencubit lengan Kendra dengan wajah merah padam. "Berhentilah bicara seperti itu. Aku malu," rengeknya sambil mencoba menghindari tatapan usil suaminya. Kendra tertawa pelan, menatap Alea dengan lembut. "Kenapa malu? Aku suka. Bahkan... sangat suka," katan

