Alea berjalan keluar kamar dengan langkah berat dan kepala tertunduk. Matanya masih basah karena air mata, dan hatinya terasa remuk setelah pembicaraannya dengan Kendra yang begitu penuh emosi. Saat ia mengangkat kepalanya, Alea terkejut mendapati Farhan dan Kasandra berdiri di depan pintu kamar, menunggu dengan ekspresi penuh kekhawatiran. Alea langsung merasa gugup dan cemas, takut kalau Kasandra akan ikut marah dan salah paham. Namun, alih-alih marah, Kasandra melangkah mendekat dan langsung memeluk Alea dengan hangat, membuat Alea merasa terhibur meskipun hatinya sedang kacau. Pelukan itu begitu tulus, menghapus sedikit rasa takut dan khawatirnya. “Maafkan aku, Alea,” bisik Kasandra lembut, sambil mengusap punggungnya dengan penuh kasih sayang. “Aku tidak bermaksud membuat keadaan ja

