Bab 25

1016 Kata

Alea melangkah masuk ke kamar Kendra, dan tiba-tiba rasa sesak menghimpit dadanya. Kenangan buruk malam itu berputar di kepalanya, membuat napasnya tertahan. Ranjang besar di sudut kamar memanggil kembali ingatan akan bagaimana kehormatannya direnggut dengan paksa. Suara jeritan yang tak didengar, tangisan yang diabaikan. Bayangan itu begitu menyakitkan, dan sekarang ia harus tinggal di tempat yang menjadi saksi luka terdalamnya. Tatapannya beralih ke tumpukan baju di atas karpet. Kasandra dengan baik hati telah menyiapkan berbagai pakaian untuknya, mulai dari pakaian sehari-hari hingga gaun tidur. Alea menghela napas panjang. Kenapa aku harus tinggal di sini? Kendra sendiri juga menginginkan kami tidur di kamar terpisah. Tidak ada gunanya aku berada di sini. Namun, seolah tak punya p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN