“BI SURTIII!!” teriak Senja. Bayi dalam gendongan yang coba ia susui semakin kencang menangis membuatnya panik. Pagi ini Senja sengaja meminta sang asisten rumah tangga untuk meletakkan Kaisar yang tertidur pulas di ranjang. Niatnya ingin belajar menyusui meski tanda-tanda keluar ASI masih belum terlihat. Setidaknya ia ingin mengenalkan sang putra pada sumber makanan yang seharusnya. Namun belum juga masuk ke mulut Kaisar sudah menangis kencang. Senja yang panik memaksa memasukkan papila ke dalam mulut sang bayi. Tak ayal, Kaisar semakin menjerit. Karena selain benda itu asing juga tidak mengeluarkan cairan yang membuat bayi itu merasa terobati rasa laparnya. Sementara Bi Surti tengah menjadi salah satu pasukan yang mengerubungi kang sayur di depan rumah tetangga. Teriakan sang majikan t

