Bab 20

1259 Kata

“Ya, Ma,” sapa Senja. “Sayang, besok mama sana, ya.” Dari seberang terdengar antusias sang mama. Berharap Senja memberinya ijin mengunjungi. ‘Mati gue!’ umpat hati Senja. “Aduh, nggak bisa besok, Ma, aku lagi ada janji sama temen buat ngerjain tugas kampus,” dustanya. “Yah, padahal mama kangen.” Senja tak enak hati. Tak tebersit niat untuk membohongi orang tua. Apalagi sang mama yang memiliki hati selembut sutra. “Eee, gini aja, deh. Ntar kalau udah nggak sibuk aku pulang. Gimana, Ma?” “Mama ‘kan pingin tahu tempat tinggal kamu, Sayang.” Selama ini Senja melarang baik orang tua maupun kakaknya untuk menjenguk. Langit bahkan tak pernah tahu tempat tinggal seperti apa yang dipilih sang adik. Karena saat keberangkatan Senja melarang Langit ikut serta. Demi privasi. Celoteh Senja kala it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN