Pertemuan
aku adalah Raffa salah satu karyawan disuatu perusahaan, kebetulan aku berada di departement marketing. tugasku adalah bertemu rekan bisnis, aku yang notabene mewakili perusahaanku harus selalu tampil sempurna,rapih,bersih,wangi dan membuat kesan menarik. bertutur bahasa baik sehingga menarik perhatian klien bisnis. suatu ketika karirku makin berkembang, aku mendapatkan klien lebih banyak dan lebih eksklusif. singkat cerita aku ditugaskan disalah satu kota dan harus menginap yang sudah di atur oleh perusahaan, seminggu sekali aku tugas luarkota meninggalkan keluarga dirumah, kebetulan aku sudah memiliki istri dan dua buah hati kami, ya kami memiliki sepasang buah hati, anak pertama saya lelaki dan anak kedua perempuan. 13 tahun aku berumah tangga tanpa ada pertengkaran dan baikbaik saja. namun semua bermula ketika aku ditugaskan keluarkota yg jauh dari rumah dan keluarga, ketika dikesendirianku aku mengenal sosok rekan bisnis perusahaan. dia seorang wanita, single parent kupanggil namanya Yunda dengan nama lengkap ayunda lestari. satu dua kali kami bertemu berkomunikasi tentang bisnis, disitulah awal mulai kami dekat dan saling bertukar pengalaman. menceritakan satu sama lain, hingga tanpa sadar kami jauh bercerita sampai ke bagian yang paling dirahasiakan. seminggu dua minggu sebulan dua bulan kami saling berkomunikasi, meski tak lagi sering bertemu.
lalu saat tak diduga datang yunda resign dan akupun tak lagi dikota tersebut. kami jarang bertemu dan komunikasi hingga hampir lupa bahwa kami pernah dekat. aku kembali pada keluarga dan dia sendiri aku tak tahu sebab aku kembali fokus bekerja dan keluarga.
selang setahun aku tak bertemu aku masih menyimpan nomornya yunda jarang sekali upload sebuah status di akun pribadinya. hingga suatu ketika aku melihat status terbarunya setelah setahun lamanya. ia berduka ditinggal suaminya karena sakit, aku bertanya-tanya suami yang mana? sedangkan dia single parent bercerai. lalu aku berusaha menghubunginya. kata pertama aku adalah hay yunda yang sabar yah tuhan tahu yang terbaik untuk kamu. lalu dia membalas. terima kasih raff aku baikbaik saja. percakapan kembali dimulai aku bertanya.
aku : yunda suami kamu meninggal? apakah kamu kembali rujuk?
yunda: tidak raff ada seorang lelaki yang meminangku dan aku setuju satu tahun lalu.
aku terkejut?!
aku : apakah kamu resign karena menikah?
yunda : ya raff
aku kaget terasa syok padahal sebelumnya aku biasa saja, seperti gak percaya hatiku degdegan. kok aku baru merasa kangen dan aku merasa kehilangan dan merasa sedih aku terlambat oleh lelaki itu, tetapi sekarang dia kembali single parent. dalam pernikahan mereka,belum dikarunia anak.
aku bertanya kepada yunda.
aku : yunda aku sayang kamu, aku gak tahu harus bilang apa aku bingung tapi ada perasaan yg tak bisa aku jelaskan.
yunda : raff ga bisa istri kamu dirumah, walau aku pun merasakan hal yang sama sejak awal kita bertemu, itu tak mungkin.
aku : baiklah yunda mungkin terlalu cepat aku mengungkapkan ini.
yunda : tak apa raff aku paham, aku pun sama.
jawaban yunda memilukan hati, aku merasa diapun merasakan hal yg sama tetapi tak bisa aku pungkiri keluarga ku yg harmonis disana.
satu hari itu kami berbagi cerita setelah lama tak berkomunikasi, tentang bagaimana dia menjalani hari selama satu tahun belakangan ini.