bc

The Usurper Queen

book_age16+
0
IKUTI
1K
BACA
revenge
dark
family
HE
time-travel
fated
mafia
gangster
heir/heiress
drama
sweet
bxg
lighthearted
serious
highschool
love at the first sight
like
intro-logo
Uraian

ALESSANDRA LUNA CORVINO adalah pewaris gelap yang menyimpan dendam. Di usia 10 tahun, ia menyaksikan kehancuran orang tuanya tepat di depan matanya.menjadikannya seorang ahli bela diri yang dingin dan irit bicara. Misinya kini jelas: merebut kembali yang telah hilang. Jalan misinya membawanya bertemu LEONARDO MATTEO FERRETTI, pimpinan mafia yang kejam, sekaligus musuh bebuyutan klan Corvino.Mata hazel Alessandra menawan Leo.ia adalah pintu masuk misinya,tetapi sentuhan Leo membangkitkan perasaannya yang beku.Di sanalah cinta terlarang antara Bulan dan Singa dimulai.

Kontras antara "Luna" (Bulan/Dingin) dan "Leo" (Singa/Berapi-api) akan menciptakan dinamika romantis yang hebat dan penuh chemistry. pemasaran dengan chemistry mereka?yukk baca selengkapnya!!

chap-preview
Pratinjau gratis
DARAH & DINGIN
Bau tanah lembap dan logam menguar di udara. Di balik dinding tinggi yang sunyi di ruang bawah rumah persembunyiannya.  Alessandra Luna Corvino yang kini berusia dua puluh satu tahun membuka mata. Udara pagi terasa menusuk, seolah mencium bau ancaman. Suara tarikan napasnya sehalus desisan. Wajahnya, yang memiliki kecantikan elegan warisan Corvino, kini dipahat oleh ketenangan yang menakutkan tidak ada emosi, hanya perhitungan. Alessandra yang bersiap akan sparring dengan  Lorenzo Dion Ricci (Asisten Kakek/Kakak Angkat). Aksi keras, menunjukkan kecepatannya, skill bela diri yang unggul, dan ekspresi wajahnya yang dingin. Di depannya, bayangan kakaknya itu sudah menunggu. Dion, bertubuh besar dan penuh bekas luka, adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa tatapan dingin Alessandra menyimpan kobaran api. " "Pemanasan," perintah Dion singkat. Tanpa berkata-kata, Alessandra melompat. Tendangan sampingnya keras dan cepat, menargetkan rusuk Dion. Selama bertahun-tahun, Kakeknya telah mengubahnya dari anak korban menjadi senjata hidup. Bela diri, strategi, dan bahasa asing. Semuanya demi satu tujuan: hari ketika ia kembali ke Roma. Alesandra bergerak. Gesit, tepat, tanpa emosi. Lengan kirinya menahan serangan dari Dion kakak angkatnya, yang badannya dua kali lipat lebih besar. Gerakan Alessandra tidak menunjukkan kekuatan kasar, melainkan kalkulasi yang sempurna. "Lemas!" teriak Dion, napasnya berat. "Aku bilang serang, bukan berdansa!" Alessandra melepaskan diri dengan gerakan memutar, mengambil pistol mainan yang ia selipkan di pinggang, dan mengarahkannya ke kepala Dion dalam sepersekian detik. "Aku tidak 'berdansa'," jawab Alessandra, suaranya rendah dan irit bicara. "Aku adalah mesin yang didesain untuk menghancurkan. Dan mesin tidak punya emosi." Dion tersenyum tipis. "Bagus. Kau sudah siap." Di tengah sparring , pandangan Alessandra tanpa sengaja jatuh pada sesuatu.Alessandra tiba-tiba membeku, napasnya tersengal, dan pandangannya mengabur. Ia mungkin mundur selangkah dengan panik. Dion yang menyadari hal itu ,dia mengerahkan pandangannya yang dilihat Alessandra,dia menggerutu kebodohannya karena sarung tinju yang dia letakkan di atas rak itu memunculkan bayangan menyerupai kepala boneka beruang . Seketika ia panik dia bergegas menuju ke arah Alesandra yang sudah meringkuk ketakutan, kedua lutut nya di tekuk ,tanganya menutup telinga. Bayangan bayangan malam itu terlintas di kepalanya. flashback on Lantai marmer Italia terasa sedingin es di bawah lutut kecilnya. Alessandra yang berusia sepuluh tahun mencengkeram boneka beruangnya, mata hazelnya melebar, terpaku pada celah sempit di balik tirai beludru merah. Ruangan itu ruangan tempat ayahnya, Raja Syndicate, biasa tertawa kini dipenuhi bau tembaga yang tajam dan bisikan-bisikan. Marco Giovanni Corvino ( Dady Alesandra ) Elena Sofia Corvino ( Mommy Alessandra).Mereka di sana,bersimbah darah sekujur tubuhnya. Terdiam. Sebuah sepatu kulit mengilap melangkah perlahan, berhenti tepat di hadapan kedua tubuh itu. "Selesai. Warisan ini kini milikku," Suara itu suara yang familiar, suara yang pernah mengajaknya bermain adalah milik Silvio, Paman yang paling ia percayai. Saat Paman Silvio tertawa puas, Alessandra tidak menangis. Tidak ada air mata, tidak ada teriakan. Yang ada hanyalah sebuah kesadaran yang dingin dan membatu: Orang-orang yang kau cintai adalah target. Dan satu-satunya cara untuk bertahan adalah menjadi pemburu. Sejak detik itu, boneka beruangnya ia buang. Dan hati kecilnya, ia segel rapat-rapat. flashback of ( 11 tahun kemudian ) Alessandra "tersentak" kembali ke ruang latihan. Wajahnya mungkin pucat atau basah oleh keringat dingin. Dion menyadari ada yang salah. Dia tahu tentang trauma ini dan segera menghentikan pelatihan, "Dek,kamu baik baik saja?,tenang ada kakak di sini" Doni bertanya sambil memeluk dan mengelus rambut adik kesanyangannya itu, (dengan nada perhatian, bukan sebagai pelatih). "Aku baik-baik saja," respon Alessandra dengan nada bergetar tetapi dingin ,katanya singkat, menyangkal kepanikan yang baru saja ia alami, dan segera pergi. Ini menegaskan sifatnya yang dingin dan tertutup. setelah Alessandra menyelesaikan latihan dan mencoba menenangkan diri setelah insiden bayangan beruang.Alessandra masuk ke dapur. Ekspresinya masih kaku, berusaha menyembunyikan kekacauan yang baru saja terjadi di ruang latihan. Di dapur, aroma masakan menyambutnya. Hanya satu orang yang bisa membangkitkan kehangatan dalam jiwanya yang beku: Bi Maria, ART yang merawatnya penuh kasih sayang sejak kecil sebelum kedua orang tuanya tiada hingga sekarang, dia bersyukur karena kudua orang tua Alessandra ia bisa hidup sampai saat ini.Alessandra menggangap Bi Maria seperti ibu kandungnya sendiri,dia selalu memanggilnya ibu. "Ah, Ratu Es-ku. Sudah selesai dengan urusan 'menghancurkan dunia' pagi ini? Duduklah. Teh kamomil dengan madu. Ini akan menenangkan saraf yang tegang."ucap Bi Maria Dengan nada lembut, tanpa menanyakan langsung tentang latihan atau trauma . Alessandra Duduk kaku, hanya mengangguk pelan atau bergumam pelan. "Terimakasih,Ibu ". Catatan: Ini adalah salah satu dari sedikit orang yang dia ucapkan terima kasih dengan tulus oleh Alessandra. Maria meletakkan cangkir teh, tangannya sebentar menyentuh rambut Alessandra,sentuhan yang tidak akan diizinkan siapa pun, bahkan Kakeknya. "Wajahmu tidak bisa bohong, Sayang. Dingin, ya. Tapi mata itu... Matamu menceritakan cerita lain. Apa yang kau lihat hari ini?" Maria tidak memaksa, hanya menawarkan ruang untuk bicara. Alessandra Menggelengkan kepala dengan cepat, menatap ke dalam cangkir teh, menghindari kontak mata."Bukan apa-apa. Hanya... kelelahan." Ia berbohong, seperti yang selalu ia lakukan. Tapi Maria tahu lebih baik. Maria Menghela napas pelan, seperti seorang ibu yang sabar. "Kelelahan tidak membuat tanganmu gemetar, Nak. Dengarkan aku. Kau boleh kuat seperti baja di luar sana. Kau boleh jadi ratu terkuat. Tapi di sini," (Maria mengetuk d**a Alessandra dengan lembut), "di sini kau masih anak perempuan kecilku. Kau tidak perlu menyembunyikan rasa takutmu dariku, meskipun kau menyembunyikannya dari seluruh dunia." Mata hazel gadis itu berkaca-kaca sesaat, tapi ia segera mengendalikan diri. "Mereka... mereka tidak akan pernah hilang, kan, ibu? Bayangan itu." Maria Tersenyum sedih. "Bayangan memang tidak pernah hilang, Sayang. Tapi kau bisa memilih seberapa besar bayangan itu menutupi cahayamu. Gunakan bayangan itu sebagai bahan bakar, bukan sebagai penjara. Kau sudah melangkah jauh." AlessandraMengambil napas dalam. Menggenggam cangkir teh hangat itu seolah-olah itu adalah jangkar."Ya. Aku tahu." "Bagus. Sekarang, habiskan tehmu. Kakekmu memintamu menemuinya di ruang kerja. Dia tidak terlihat senang. Pasti ada urusan 'kerajaan' yang harus kau tangani." (Transisi lembut ke adegan Kakek dan tugas baru). Di ruang kerja Don Salvatore Corvino ( Kakek Alessandra )."Sudah waktunya, Alessandra. Kembali ke Roma. Silvio sudah terlalu nyaman. Tapi kau tidak masuk sebagai 'Queen' yang dicari, kau masuk sebagai 'Luna' yang anonim." "Misi pertamaku?" tanya Alessandra, nadanya datar. "Balap liar. Itu adalah tempat di mana King of Ferretti Syndicate mencari mangsa. Dan kau harus mencari informasi di sana. Hati-hati, Cucu. Ferretti... dia bukan lawan yang mudah diprovokasi. Terlalu berbahaya."jawab Salvatore

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

30 Days to Freedom: Abandoned Luna is Secret Shadow King

read
311.3K
bc

Too Late for Regret

read
292.8K
bc

Just One Kiss, before divorcing me

read
1.7M
bc

Alpha's Regret: the Luna is Secret Heiress!

read
1.2M
bc

The Warrior's Broken Mate

read
138.4K
bc

The Lost Pack

read
407.9K
bc

Revenge, served in a black dress

read
148.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook