"Fera bakal menikah dengannya!" ujung jari tepat menunjuk ke arah lelaki duduk berdampingan dengan orang tuanya.
Suasana di rumah sangatlah heboh dengan suara tinggi oleh wanita berusia 25 tahun itu. Melisa - Ibunya Fera berdiri menegaskan kepada putrinya bersikap sopan jika tamu berkunjung ke rumah.
Fera semakin kesal karena dia harus menikah lelaki tidak di kenal apalagi jelek minta ampun. Percakapan berlangsung dan akhirnya persetujuan tetap di laksanakan. Tidak ada gugatan apa pun. Perjodohan yang konyol bagi masa hidupnya.
Apakah Fera bisa menerima lelaki itu, meskipun setiap kata dari Fera menghina suaminya sendiri?