PROLOG
"Haahh... akhirnya UAS selesai juga. Gila baru semester satu aja udah hectic banget."
"Iya akhirnya ya... Cape banget gue kuliah... pengen nikah aja."
"Hahaha nikah???? Emang ada yang mau nikah sama lo?"
"Sembarangan aja lo kalo ngomong. Gini-gini banyak yang suka sama gue ya."
"Iya deh.... yang tiap minggu ganti pacar."
"Iri tanda tak mampu. Lagian lo sih jomblo mulu. Ga bosen apa jomblo dari lahir? Cari pacar sana.. apa mau gue cariin?"
"Ga terima kasih. Lo tau sendiri kan ortu gue kayak gimana. Bisa-bisa di interogasi 24/7 gue."
"Dasar anak mama."
"Dasar ga punya mama."
"Anj*ng lo! Jangan bawa-bawa mama gue napa."
"Iya-iya sorry... gue bacanda doang kalii... yaudah ngafe aja yuk. Gw traktir."
"Nah gitu dong.... itu baru namanya temen."
"Giliran di traktir aja manis banget."
"Hehe. Di cafe biasa yaa.. mayan cuci mata"
"Iya-iyaaa.... heran gue sama lo. Lakiiiii mulu pikiran lo."
Dan akhirnya setelah sedikit berdebat mereka pun pergi ke cafe langganan mereka.
Fransisca Revalina, teman Natasha satu-satunya. Ia berasal dari keluarga broken home dan tinggal bersama papanya. Mungkin itu yang membuat Fransisca suka sekali ganti-ganti pacar. Berlawanan dengan Natasha, ia paling anti sama yang namanya cowo. Bukan ga suka cowo ya... cuma ia malas kalau harus di interogasi oleh orang tuanya.