Tiga Bulan Kemudian 2

943 Kata

Gadis berjilbab merah maroon itu tampak lebih segar daripada dua bulan yang lalu. Jauh lebih baik lagi setelah bisa mengatasi kemelut perasaannya sendiri. Semoga saja, Hafsah benar-benar sudah move on dari keinginannya untuk menikah dengan Aksara. Marisa berdoa agar Hafsah segera bertemu dengan jodohnya. "Mbak Marisa, kok sendirian?" tanya Hafsah. "Iya, pulang kerja saya langsung ke sini. Kantor saya dekat kok." Sedapat mungkin Marisa menepis rasa canggungnya. "Oh," jawab Hafsah kemudian kembali menyendok bakso di mangkuk. Melihat perut Marisa yang membulat, hati Hafsah terasa nyeri. Mungkin, mungkin saja dia akan sulit bisa hamil seperti Marisa. Menjadi perempuan sempurna versinya, mengandung dan melahirkan. Makanya ia tidak ingin bertanya, berapa usia kandungan wanita dihadapannya i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN