Chapter 1 Asal Usul
Dahulu kala sebelum kerajaan berdiri dunia dipenuhi oleh kekacauan dan peperangan, kemampuan bertempur sangatlah berharga dua aliran yang bermusuhan, putih dan hitam bertarung tanpa henti akhirnya aliran putih yang dipimpin oleh pendekar naga berhasil memenangkannya namun diramalkan aliran hitam akan kembali.
Seratus tahun kemudian setelah peperangan besar
Di sebuah desa terlahir seorang anak dengan kemampuan khusus karena ia dianugerahkan oleh langit sebuah kekuatan besar yang dapat menghancurkan kekuatan kegelapan, di saat ia lahir, langit pun itu bergetar dengan suara gemuruh yang menggelora dengan kilatan – kilatan cahaya menyilaukan mata.
Dengan kegelapan malam di bulan purnama menghiasi langit kota kecil itu, anak itu lahir.
Anak itu terlahir dari orang tua yang mempunyai kekuatan legendaris. Dengan sang ayah mempunyai jurus pedang legendarisnya dan dipadukan dengan sang ibu mempunyai kekuatan medis yang melegenda pula.
Pada saat anak ini sudah berumur tiga tahun, ia sudah sanggup mengangkat sebuah batu yang ukurannya dua kali lipat lebih besar dari ukuran tubuh tubuh anak kecil itu.
Dennis, si anak sangat pintar, untuk seusianya karena di usianya yang sekarang ia sudah sangat pintar dalam berbicara dan bertarung.
"Ayah, ini pedang ayah kan? Aku pinjam ya," ujar anak kecil itu kepada ayahnya.
"Jangan, anakku, pedang ini sangat berbahaya untukmu," larang ayahnya kepada anaknya itu.
"Sudahlah sayang biarkan anak kita bermain dengan pusaka kita, karena kalau sudah waktunya nanti dia akan memiliki pusakanya sendiri," bujuk sang istri kepada suaminya.
"Jadi boleh kan, yah? Aku pinjam pedangnya?" memohon kepada ayahnya.
"Bagaimana, ya? Tapi ayah takut kamu terluka terkena pedang pusaka ayah, anakku," bujuk ayahanda kepada sang anak tersayangnya.
"Ayah!" "ibu!" suara anaknya menangis yang semakin kencang sehingga kaca – kaca didalam rumah mereka semua pecah dan hampir saja gendang telinga kedua orang tuanya pecah akibat tangisan anaknya sendiri.
Kalau bukan karena kekuatan mereka berdua yang sangat melegenda, mungkin sekarang mereka sudah tidak bisa mendengar suara apapun karena gendang telinga yang mereka miliki telah pecah.
"Anakku ini masih kecil tetapi sudah memiliki kekuatan yang sangat luar biasa, aku harus melatih kekuatannya dengan baik dan aku akan mengajaknya untuk menghadap guruku agar ia bisa di bimbing dengan baik disana," ujarnya dalam hati.
"Suamiku, kenapa kamu melamun saja? Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang?" tanya istrinya bingung karena tidak seperti biasanya ia melihat suaminya melamun seperti itu.
"Aku sedang memikirkan kekuatan dari anak kita ini, kalau sampai dia tidak dibimbing dengan baik. Takut kekuatannya akan digunakan untuk hal – hal kejahatan," ujar suaminya menjelaskan apa yang sedang ia pikirkan.
"Hem, jadi seperti itu pemikiran kamu, sayang, aku mengerti beban pikiran kamu itu, tapi aku yakin bahwa kamu bisa membimbing anak kita menjadi seorang penegak keadilan seperti dirimu, sayang," ujar istrinya merayu.
"Cepatlah, sayang, atau rumah kita akan hancur karena suara tangisan anak kita ini," bujuk istrinya agar cepat suaminya memberikan pedang pusakanya sebagai mainan anaknya.
"Jangan menangis lagi, sayang, ini ayah berikan pedang pusaka ayah ya, tapi kamu jangan menangis kembali ya dan cepat hapus airmata mu," bujuk sang ayah kepada anaknya agar tidak menangis lagi.
"Yey, terima kasih, ayah," jawab anaknya dengan tersenyum lebar.
(Menyerahkan pedang)
Pria empat puluh tahun itu, memberikan pedang pusakanya pada anaknya yang baru menginjak usia tiga tahun.
Ketika anak itu merengek, pada akhirnya sang Ayah memberikan juga pedang pusaka tersebut, dengan satu syarat anaknya tidak menggunakan pedang tersebut secara berlebihan.
Saat pedang sudah ada di tangannya, anak itu segera mengayunkan pedang tersebut, seketika tercipta Sambaran kilat yang begitu besar.
Pada saat itulah tiba-tiba "ssrrak" ada pohon yang tumbang dan pohon yang tumbang tersebut hampir menimpa sang anak.
Dengan segera ayahnya bergerak secepat kilat untuk melindungi sang anak, dengan cara memeluk anaknya itu ia melindungi anaknya dan akhirnya pohon yang tumbang tersebut menimpa punggung sang ayah.
Dengan segera sang istri menghampiri keduanya dan memeriksa keadaan keduanya untuk memeriksa kondisi tubuh keduanya.
"Apa kalian baik – baik saja, sayang, anakku?" ujar sang istri yang sangat mengkhawatirkan keduanya.
"Ibu, aku baik – baik saja kok, mungkin ayah yang sedikit terluka karena tadi aku melihat punggung ayah sedikit berdarah," ujar sang anak kepada sang ibunya.
"Coba, kamu buka bajumu, Cristian," ujar Minnie dengan tegas karena ia tahu bagaimana karakter dari sang suami.
Itulah nama orang tua dari sang anak yang diramalkan akan menggetarkan dunia persilatan.
"Aku tidak apa – apa kok, Minnie! Aku baik – baik saja, sayang!" ujar Cristian dengan wajah seriusnya.
Tetapi tidak lama kemudian, ia membuka bajunya untuk diperlihatkan kepada istrinya bahwa punggungnya baik – baik saja.
"Apanya yang baik – baik saja? Ini ada banyak sekali luka di punggung mu, sayang," ujar Minnie khawatir
Tidak butuh waktu lama, Minnie akhirnya mengeluarkan jurus medisnya untuk mengobati punggung sang suaminya. Dengan kekuatan regenerasi yang dimiliki oleh sang istri akhirnya luka – luka yang terdapat di punggungnya itu segera sembuh.
Akhirnya seluruh luka yang terdapat di punggung sang suaminya hilang semua.
"Dennis, kamu harus berhati – hati dalam menggunakan pedang ayah, karena pedang ayah belum waktunya untuk kamu gunakan," ujar ayah memperingatkan anaknya dalam menggunakan pedang pusakanya.
"Maafkan aku, ayah, karena aku bermain – main dengan pedang ayah, sekarang ayah jadi terluka," ujar anaknya menangis karena ayahnya terluka akibat kelakuannya.
"Iya anakku, ayah tidak apa – apa kok, tetapi nanti kamu pada saat sedang meminjam pedang ayah jangan sembarangan dalam mengeluarkan tenaga kamu.
"Tenaga? Aku tidak menggunakan tenagaku sama sekali, ayah," ujar Dennis memelas.
"Hah? Anakku Dennis, bahkan tidak memakai tenaganya untuk menggunakan pedang pusakaku itu, padahal mah pedang itu berat untuk seumuran anakku, bagaimana bisa anakku memegang pedang ku tanpa menggunakan tenaganya?" ujarnya dalam hati.
Ia memang benar anak laki – laki itu bernama Dennis Xian, ia adalah anak dari pasangan legenda, yaitu Cristian Wong dan Minnie Lie. Kedua pasangan ini berasal dari satu perguruan yang sama, yaitu Perguruan Sekte Sun Xuan.
Dari perguruan inilah pasangan ini saling bertemu dan saling membantu dalam latihan bela diri. Hingga akhirnya mereka mendapatkan sebutan legenda karena berhasil membunuh pemimpin kekuatan kegelapan yang selama ratusan tahun telah menguasai dunia bela diri dan akhirnya dunia persilatan kembali damai.
Tetapi dibalik semua kesuksesan mereka berdua dalam menghancurkan kekuatan kegelapan, ada beberapa murid dari Perguruan Sekte Dong Sheng iri akan kesuksesan Perguruan Sekte Sun Xuan yang memiliki murid yang berbakat dan juga cerdas.