32. Wounds

2309 Kata

“Some old wounds never truly heal, and bleed again at the slightest word.” — George R.R. Martin, A Game of Thrones. Mata laki-laki itu menyipit. “Apa? Menikah?” “I–iya, Pak.” Tatapannya berubah murka. Telapak tangannya melayang ke pipi anaknya. PLAK! “Mau jadi apa kamu? Baru tamat SMA sudah minta nikah?!” Seto menunduk dalam-dalam. Kedua lututnya menekuk di lantai. Ia tahu akhirnya akan seperti itu. Lenyap sudah kepercayaan dirinya. Rasa bersalah bercokol di benaknya. Ketakutan tersirat di wajahnya. Tamparan keras bersarang di pipinya. Rahangnya terasa kebas sekaligus nyeri. “JAWAB!” Seto mencicit, nyaris tak terdengar.”Ta–tari hamil, Pak.” “Apa maksudmu?” Ayahnya terperangah. “Siapa Tari?” “Pacar saya.” Wajah ayahnya perlahan pias. Tak lama kemudian, berubah merah padam. Urat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN