Liam mengutuk dalam hati, tidak paham kenapa bisa mengeluarkan pertanyaan bodoh seperti itu kepada seorang wanita. Tidak pernah sekalipun Liam berpikir kalau dirinya akan berubah drastis begini hanya karena seorang Bianca. “Kamu tanya apa barusan?” tanya Bianca, takut salah dengar. Liam berdeham, wajahnya memerah malu. Namun bukan Liam namanya jika tidak bisa mengendalikan situasi yang agak canggung. “Aku tanya kenapa kamu tetap terlihat cantik dalam keadaan apapun?” ulang Liam berusaha santai meski jantungnya bertalu-talu. “Baru kali ini aku mendengar kamu bilang aku cantik. Apa makan di pinggir jalan seperti ini bikin kamu jadi berubah?” tanya Bianca dengan senyum kecil. “Entahlah, ya sudah kalau kamu tidak mau menjawabnya tidak masalah. Aku juga tidak tau kenapa bisa bertanya seper

