Liam menatap daddy Steven, seulas senyum sinis tampak di wajah tampannya. Senyum kemenangan untuk ditunjukkan di hadapan musuh. “Kenapa, Dad? Kaget? Bukankah sudah kukatakan kalau selama ini Daddy dibohongi oleh wanita pe-la-cur itu? Apa Daddy masih tidak percaya dengan bukti yang sedang aku tunjukkan tepat di kedua mata Daddy ini? Apa Daddy lebih percaya pada pernyataan Steffi?” tanya Liam sinis. “Bagaimana mungkin?” lirih daddy Steven. Liam tertawa miring, senang melihat raut kaget yang tercetak jelas di wajah daddy Steven. “Aku akan menjelaskan pada Mommy. Selama ini memang benar kalau Daddy sudah berselingkuh dengan Steffi, seperti yang Mommy ketahui. Tapi yang harus aku klarifikasi disini adalah, Daddy tidak pernah memiliki anak bersama dengan wanita itu, hanya saja wanita itu se

