Liam memandang dokumen di hadapannya dengan malas. Kepalanya terasa hampir pecah. Urusan kantor menyita banyak perhatiannya membuat pikiran Liam akan Bianca menjadi terpecah, padahal dirinya belum berhasil menemukan wanita itu! Entah dimana Bianca bersembunyi. Liam tidak tahu. Percuma menanti kabar dari anak buahnya karena sudah dua bulan berlalu dan Bianca masih saja lenyap bagai ditelan bumi. Liam sudah meminta anak buahnya untuk bekerja keras tapi hasilnya tetap nihil! “Pagi, Boss. Siang ini akan ada meeting dengan Mr. Ken, berikut bahan meetingnya,” ucap Ervin sambil menyodorkan map berwarna hitam. “Aku akan mempelajarinya nanti.” “Baik, Boss. Saya permisi dulu.” Ervin menutup pintu di belakangnya perlahan dan menghela nafas lelah. Sejak kepergian Bianca, Liam seperti orang yang b

