Ep.16 (21+)

1016 Kata
"Maaf Rosa,aku terlalu terbawa suasana.Kamu boleh tampar atau pukul aku kok."Gara menyerahkan diri pada Rosa dengan wajah takut setelah perbuatannya. Rosa memandang Gara yang memang sangat takut tanpa dibuat karena telah sadar berbuat salah itu. "Kamu nggak salah,aku juga yang mutusin buat nyerahin diri kekamu kok,dan aku juga nggak bisa nahan diri aku."Rosa jujur dan woles saja dengan apa yang di rasakannya. Gara kaku dan membeku."Maaf Rosa,andai aja waktu bisa diputar,aku pasti nggak mau jahatin kamu dari awal dan Yosa akan jadi buah cinta dari hubungan kita." Rosa melipat bibirnya,suasana menjadi hening diruang praktek itu.'Dia udah nyiksa diri dengan nggak pernah berhubungan dengan wanita manapun selama ini.Aku udah buat hubungan dihidup dia tersendat.Dia juga nggak lebih baik saat itu sejak aku pergi.' "Rosa,kita pulang aja ya.Kamu juga belum sehat."Ajak Gara yang sudah bisa meredakan syahwatnya di bawah sana. Rosa mengangguk dengan lemah. Didalam mobil,Rosa dan Gara saling diam.Keduanya terus mengingat ciuman tadi dalam pikiran dan hati masing masing yang membuat keduanya terlalu canggung untuk bicara. Karena mengingat hal itu,milik Gara dibawah sana menjadi tegang kembali.'Kenapa susah banget sih redanya.Mana keras terus lagi'Gara juga risih dengan miliknya itu. Rosa salah melirik dan melihat Gara mengapit kedua pahannya malu untuk menutupi tonjolan di dalam rek sletingnya itu.Rosa semakin sesak bernafas karena miliknya pun ikut berkedut dan basah di bawah sana. Ia juga sudah lama tidak merasakan belaian dan seks yang ia inginkan karena Roger sering kasar sehari hari hingga ia tidak bisa bisa menikmati seks saat berhubungan dan melayani suaminya. Tanpa terasa,keduanya sudah sampai di rumah Rosa. "Udah sampai,Yosa belum pulang?"Gara mencoba tenang walau celananya sudah sangat ketat dan terik di bawah sana. "Yosa sama neneknya nginap di Bogor,Yosa kecapean dan udah ketiduran.Tadi mama aku ada WA." Gara semakin berdebar saat tahu Rosa hanya tidur sendiri di rumah malam ini. "Ya udah,aku masuk dulu."Rosa lalu keluar dan membuka pintu mobil itu. Gara malah ikut ikutan turun dan mengejar Rosa. "Rosa,tunggu."Gara menarik tangan Rosa. "Ada apa?"Tanya Rosa bingung. "Boleh aku minta segelas kopi?"Gara sangat tegang bahkan hanya karena minta di buatkan segelas kopi.(Kopi modus ini mah) Rosa tersenyum."Iya,boleh kok.Minta kopi kayak nagih hutang aja.Tegang banget.Hahaha."Rosa terkekeh. *** Gara menunggu di ruang tamu saat Rosa menyeduh kopi didapur.Tapi sambil menunggu ia sudah tidak bisa tenag.Ia bahkan menurunkan sedikit rek sletingnya yang sudah terik itu. Rosa sedang menyeduh kopi dan mengaduk kopi itu. "SLAP."Tahu tahu Gara sudah memeluk Rosa dari belakang.Gara tidak tahan hingga menyusul kedapur juga. "Aku cinta sama kamu Rosa,aku nggak bisa jauh dari kamu."Gara memeluk erat pinggang Rosa dan berkata tepat di sebelah telinga kanan Rosa. Rosa merasa geli dengan sekujur tubuh merinding. "Rosa,izinin aku buat malam ini disini.Aku pegen tidur sama kamu."Gara tidak canggung lagi dengan keinginannya. Rosa menoleh melihat wajah Gara dari samping. Gara langsung memberi bibirnya dan mencium Rosa. Tangan Rosa masih memegang sendok kecil yang mengaduk kopi di gelas permintaan Gara itu. Gara kali ini lebih bernafsu dari sebelumnya.Ia langsung menyambar Rosa dengan bibirnya yang sudah sangat melunak dan lemas itu. Rosa tidak menolak karena ia juga menginginkan ini semua.Rosa lalu membalik badannya.Ia merangkul leher si dokter tampan yang dulu saat kecil memusuhinya itu. "EMhhmmhhh,,emmm."Gara sampai mendesis saking nikmatnya dengan mencium Rosa acak acakan dan penuh nafsu.Ia mencium Rosa tidak beraturan hingga kepalanya berpindah kekiri dan kekanan mendera mulut Rosa. Rosa merasa seperti dihantam bertubi tubi hantaman bibir Gara namun hal itu malah membangkitkan libidonya. Gara lalu agak berani,ia mulai meraba d**a Rosa yang sudah ia incar itu.Saat tangannya mengepal d**a Rosa yang ranum dan proposional itu,birahinya makin naik. "Aku nggak tahan Rosa."Sela Gara sebentar saat ciuman itu lalu melumat kembali bibir Rosa. Rosa yang terbawa suasana lalu sengaja membusungkan dadanya dengan memberi akses lagi.Ia sangat menikmati pijitan Gara pada dadanya itu. Gara melihat Rosa sudah terpejam dan beberapa kali menahan desahan,karena itu ia membuka kancing kemeja Rosa dengan cepat seakan tidak sabaran. Lalu turun dan mengeluarkan p******a Rosa hingga menyembul dan tumpah keluar. "JLEB."Gara memasukkan p****g indah Rosa kemulutnya dan menyedotnya.Ia juga memainkan p****g Rosa dengan lidahnya,dan tangan lainnya memilin putting d**a Rosa yang satunya. "Sshhhhhhhhh."Desah Rosa tertahan bersandar pada meja kitchen set itu. Dada Rosa telah basah karena lumuran air liur Gara didadanya.Gara lalu menyingkirkan habis baik baju atau bra Rosa dan melemparnya sembarangan.Sekarang Rosa sudah tanpa pakaian atas. Gara juga membuka kemeja dan dasinya sendiri,ia membiarkan Rosa mabuk kepayang dengan tubuh atletis andalannya. Rosa memang sangat b*******h melihat tubuh Gara itu.Rosa membelai bahu tegap dan kekar Gara. Gara turun dan mulai menurunkan rok yang rosa pakai,Gara ikut berjongkok.Dikecupnya pusar Rosa terlebih dahulu lalu menurunkan rok itu.Gara mengecup milik Rosa yang hanya tertutupi celana dalam bewarna merah itu.Ia juga mengendus milik Rosa dengan hidung dibalik celana dalam itu. Rosa mengigit bibir semakin tidak tenang. Gara lalu menurunkan celana dalam itu dan melihat milik Rosa yang sangat indah,di jilatnya perlahan area intim itu hingga jilatan liar yang membuat Rosa tidak lagi bisa tenang.Gara menyapu habis area intim Rosa hingga keakarnya dan sangat basah.Milik Rosa juga terus berair karena sudah sangat bernafsu.Gara meneguk cairan itu seolah ia sedang sangat kehausan bukan main. Gara lalu berdiri kembali,"Rosa,mau nggak kamu."Gara tidak melanjutkan kata katanya.Gara hanya memberi kode dengan melepas kaitan celananya dan menurunkan rek slestingnya. Rosa mengerti,sekarang giliran Rosa yang berjongkok.Ia melihat milik Gara sudah berdiri tegak.Rosa membuka perlahan celana dalam Gara dan muncullah milik Gara yang sudah keras dan tegak lurus. Rosa mendekatkan mulutnya lalu memasukkannya kemulut tanpa ragu. Merasakan sensasi miliknya didalam mulut Rosa yang hangat,Gara lalu terpejam sesaat menahan nikmat. Gara terus memerhatikan Rosa yang melayani miliknya dengan baik menggunakan mulut itu.Setiap Rosa mengeluarkan dan memasukkan lagi kemulutnya,Gara semakin bernafsu dengan tegangan tinggi. "Arghhhhh."Gara akhirnya menancapkan miliknya pada Rosa dengan membaringkan Rosa diatas meja makan. Gara bisa memasukkan dengan mulus karena milik Rosa yang sudah basah.Gara benar benar melampiaskan hasratnya setelah sekian lama.Ia juga bisa menyalurkan pada wanita yang ia cintai.Gara semakin getol menerjang dinding milik Rosa hingga mentok ke ujung. Di atas meja makan itu,Rosa merasakan sensasi berbeda,hingga akhirnya ia bisa mencapai o*****e lebih dulu baru setelah itu Gara yang menyembur miliknya keluar penuh kepuaasan. *** Saat Rosa bahagia,Roger malah sedang terpuruk disebuah kamar hotel tempatnya menginap.Ia membiarkan kamarnya gelap gulita dan melihat foto anak isterinya di ponsel. Ia menyesali betapa bodohnya ia dulu dan menutup matanya dari kebenaran hingga sekarang rumah tangganya sudah hancur. 'Aku benar benar sedih,aku suami paling buruk dan ayah paling bodoh didunia.Harusnya,semarah apapun aku,aku nggak seharusnya buang kalian atau biarin kalian pergi.'Roger tidak henti hentinya meratap sedih.Ia tidak memikirkan perusahaan atau apapun selain Rosa dan Yosa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN