Ep.17

1061 Kata
Gara pulang dari rumah Rosa sudah larut malam dengan tampilan acak acakan dan dasinya disimpan disaku baju bukannya di pakai lagi. Ia dan Rosa sama sama bahagianya malam itu.Esok harinya,saat sore tiba dan Yosa sudah dirumah. Gara datang dan mengajak Yosa dan Rosa ke sebuah mall.Gara ingin membelikan Yosa mainan dan mengajak Yosa bermain di funstation di mall itu. Tapi Roger juga ada di mall yang sama dan hendak membelikan mainan untuk Yosa juga agar mau dibujuk. Yosa yang berada di tengah di gandeng Gara dan Rosa disisi kiri dan kanannya. "Om,Yosa mau beli robot ya."Pinta Yosa manja pada Gara. "Iya,om beliin kok.Kamu capek nggak?Kalau capek gendong aja sini."Tawar Gara. "Mau dong digendong."Yosa tentu jingkrak kesenangan. "GRAB."Gara lalu menggendong Yosa didepan. Rosa tersenyum bahagia melihat Gara dan Yosa yang saling akrab itu. "Kan udah besar nak,masa masih di gendong."Tegur Rosa ramah. "Nggak apa apa Rosa,kasihan juga dia kalau capek.Yuk kita cari mainan dia biar makin semangat belajarnya."Ajak Gara lagi. Rosa tersenyum senang melihat Yosa yang manja sekali pada Gara.Ia lebih lengket dengan Gara dibanding dengan ayahnya dulu. "Rosa."Roger yang baru membelok malah menemukan Rosa,Gara dan Yosa yang sedang bersama itu. "Papa."Yosa nampak kaget saat melihat ada Roger didepannya. "SREK."Gara lekas menarik Rosa mendekat kesisinya. "Kamu Gara kan!"Nada Roger jadi tegas seiring dadanya yang panas melihat apa yang ada didepan matanya. "Ia,aku Gara!"Masih terjadi perang dingin antara Roger dan Gara. "Dasar wanita munafik!!Dulu aja kamu bilang benci ke Gara dan lari ke aku.Sekarang udah pisah sama aku malah kamu balik ke Gara!Nggak punya pendirian!!Jilat tuh ludah sendiri.Pantas kamu nggak mau nerima aku!"Roger marah pada Rosa ditempat umum dan didepan anak semata wayangnya itu. Rosa sangat malu dan takut.Rosa lalu mengambil alih Yosa dan menggendong Yosa. "Aku duluan aja."Rosa lalu pergi. "Iya hati hati,nanti aku nyusul.Tunggu aja di mobil."Gara menyerahkan kunci mobilnya sebelum Rosa pergi. Roger hendak mengejar mantan isteri dan anaknya tapi di tahan Gara dengan badannya. "Jangan ganggu mereka!Kita selesaikan secara pria!"Ujar Gara sambil menahan Roger. "Oke!Kita selesaikan di lantai atas mall ini."Roger setuju dan sudah tidak sabar ingin menonjok Gara. Gita yang ada di outlet dekat situ melihat dan mendengar semuanya.Ia tahu jika Roger dan Rosa sudah berpisah juga Gara yang sekarang menjalin hubungan dengan Rosa. Melihat Roger lagi,hari Gita jadi berdegub.Apalagi Roger tetap tampan,walau dulu ia sangat sakit hati tapi ia juga langsung suka saat melihat Roger lagi. 'Sekarang aku udah cantik dan seksi,dia juga udah pisah sama Rosa.Ini kesempatan aku,dia nggak mungkin nolak aku.'Gita berniat mendapatkan hati Roger kembali setelah ini. *** "BRUKKKKK."Satu bogem mentah mengenai pipi kanan Gara. "BRUKKK."Gara balas menonjok hidung Roger."BAMMMMM."Tambahan tendangan terbang dari Gara ke perut Roger yang membuat Roger termundur hingga membungkuk. "ASSHHHHHHHHH."Roger maju lagi,ia lalu melayangkan bogem lagi."SLASSHHHH."Bogem pertama meleset.Roger ganti taktik lalu menggunakan lututnya menekan badan Gara agak ke bawah dan "BRUK" dengkul Roger berhasil menerjang perut Gara."SKAKKK" Saat Gara membungkuk kesakitan,ia menggunakan sikut kanannya menusuk bahu Gara. "ARGGGGHHH"Pekik Gara menahan sakit. Saat membungkuk,Gara mencoba sadar lalu memeluk pinggang Roger dan mendorongnya Hingga Roger terbaring. Gara yang duduk di atasnya lalu meninju wajah Roger bertubi tubi."BRUK….BRUKKKK…BRUKK."Sudah tidak terhitung pukulan Gara di waja Roger hingga bibir Roger berdarah,hidungnya juga mimisan dan matanya lebam."Roger kesakitan namun tidak bisa melawan. Gara lalu berhenti memukul karena lelah juga berkelahi."Dengar ya!!Jangan kamu ganggu Yosa dan Rosa lagi!!Ingat Talak 3 dan kata cerai yang udah kamu jatuhin!!Dia nggak akan bisa kembali sama kamu kecuali nikah dulu sama orang lain!!Kalau kamu mau ketemu Yosa,silahkan!Tapi kalau kamu mau ambil mereka lagi,aku nggak keberatan duel!!!!Bahkan sampai matipun nggak masalah!" Gara lalu berdiri dan pergi,sementara Roger masih terbaring menahan malu kekalahannya. "ASSSHHHHHHH,Kurang ajar."Roger meninju udara karena marah.Sudahlah hatinya sakit dan sekarang fisiknya pun sakit. *** Roger lalu bangun dan menyapu darah di bibir dengan pergelangan tangannya.Roger pergi menuju mobilnya. Roger berusaha mengendarai mobilnya dan ternyata Gita sudah menunggu agar bisa membuntuti Roger. Gita benar benar ingin mendapatkan Roger kali ini. *** "Kamu nggak apa apa?"Rosa kaget saat melihat Gara masuk kemobil dengan wajah amburadul itu. "Om dokter,mukanya jadi kayak joker digebukin."Tambah Yosa polos. Mendengar perkataan Yosa,Gara lalu terhibur walau wajahnya memar disana sini itu."Hahaha,om nggak apa apa kok.Om kan dokter,bisa obatin diri sendiri.Ntar juga sembuh." "Papa memang suka marahin mama dulu karena mama cantik.Karena Yosa aja masih kecil,kalau Yosa udah besar nanti Yosa yang jaga mama.Yosa juga bakalan pandai silat biar bisa lawan yang jahatin mama.Kalau Yosa luka luka tinggal minta obatin sama om dokter."Yosa dengan polosnya bercerita. Gara lalu menyatukan dahinya dan dahi Yosa."Kita sama sama lindungin mama kamu ya Yosa."Gara memejamkan mata sambil tersenyum. "Kita obatin luka kamu dulu aja Gara."Rosa masih khawatir dengan luka luka Gara. "Yahhhh,nggak jadi deh beli mainan sama main di funstation."Yosa mengeluh dan berkecil hati karena recana awal yang melenceng. "Yosa,nggak boleh gitu.Kan kasihan om Garanya."Rosa memberi tahu Yosa dengan lembut. Gara pastinya tidak tega."Yosa,ntar malem ya.Om janji kita beli mainan sama main sepuasnya."Gara menjulurkan jari kelingkingnya untuk membuat janji. Yosa tersenyum dengan 2 gigi depan yang ompong itu.Ia langsung melingkarkan jari kelingkingnya pada Gara juga. Rosa senang karena 2 jagoannya ini sama sa sayang padanya.Walau baru kenal keduanya sudah sedekat ini.Tidak terlihat sedikitpun kalau Gara hanya modus pada Yosa untuk mendekatinya.Tapi Gara benar benar sayang pada Yosa walau Yosa juga anak dari Roger,pria yang dibencinya. *** Roger sudah didepan pintu kamar hotelnya dan hendak masuk dengan menahan luka sakit di wajahnya. "ROGER"Panggil Gita. Roger lalu menoleh dan asing melihat sosok gadis didepannya."Kamu siapa?" Gita menatap sayu."Aku gita,aku adiknya Gara."Sahut Gita. Roger memerhatikan Gita dari ujung kaki hingga ujung kepala.Roger masih merasa janggal dengan perubahan fisik Gita. "Kamu pasti aneh kan lihat aku sekarang?Aku udah operasi plastik semua bagian tubuh aku,dan sekarang aku cantik kan?" Roger tersenyum remeh."Jadi kamu mau kasi unjuk hasil permakan dan operasi plastik kamu itu.Dada silicon,bibir jontor,botox sana sini sama muka yang udah ketarik sana sini itu?" "Kamu jahat!!Kamu tetap aja remehin dan ngehina aku!Wajar aja kalau kamu di tinggal Rosa!!"Gita juga hantam saja karena Roger merendahkannya. 'Gimana dia bisa tahu?'Roger kaget saat masalah rumah tangganya bocor."Bukan urusan kamu."Roger lalu membuka pintu kamarnya. "SLAP"Gita memegang lengan Roger. Roger menoleh kaget. "Aku udah cantik dan aku juga suka sama kamu.Apa kamu mau nolak aku terus?Kamu bisa manfaatin aku buat nyakitin Rosa.Aku juga rela buat kamu jadiin senjata nyakitin Gara."Gita memohon sedih. "SLASHHH."Roger menepis tangan Gita."Aku nggak butuh kamu!" "DOOR."Roger lalu menutup pintu kamarnya. Gita kesal karena ia tetap di tolak.Gita merasa sia sia ia dipermak di atas meja operasi dan menahan sakit jika tetap di perlakukan seperti ini. Lebih kesal lagi saat ia membuka ponsel dan kekasihnya di London malah mengirim fotonya tidur dengan gadis lain. "Sorry honey,its over."Itulah caption foto itu. Gita dikhianati pacarnya."Dasar bule kurang ajar!!Oke,tunggu aja di London nanti!Aku pecahin tuh biji kamu sampai pecah!!!" Gita sangat emosi sekarang,tapi ia tidak akan menyerah.Tidak masalah baginya kehilangan bule yang hanya bermodal rudal itu.Kini incarannya adalah Roger.Pria yang dulu tidak bisa ia dapatkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN