Ep.2

1214 Kata
"BRUKK."Diam diam Gara ke dapur saat Rosa sedang mencuci piring dan pembantu lain sedang diminta ibunya membersihkan taman.Sengaja Gara meminta ibunya melakukan itu agar ia bisa menyiksa Rosa lagi setelah sekian lama.Gara menendang betis kanan Rosa dari belakang. "Aww."Seru Rosa reflek dan menoleh di sisi kanannya sudah ada Gara. "Oy babu,senang kamu lihat aku dibenci Gita?"Seru Gara penuh kebencian. "Nggak bang,aku gak mikir gitu kok."Rosa dengan tangan basah dan licin karena sabun merasa takut pada sosok Gara yang memang sering jahat padanya. "JREKK."Gara mentoel dahi Rosa dengan jari telunjuknya."t***l!!!Semua juga apa apa yang buruk di rumah ini juga gara gara kamu!Lama gak ketemu aku,kamu pasti senang kan,cuma di siksa sama mama aja.Papa sama Gita belain kamu terus!Jangan besar kepala kamu!Aku udah balik sekarang,aku dan mama bakalan nyiksa kamu lagi!"Ujar Gara sambil tersenyum bengis. Saat itu Rosa yang takut malah tiba tiba tidak sengaja tersenyum. Kontan saja Gara marah."Gila ya kamu!!Udah stress gara gara sering di marahin sampai senyum sendiri!"Bentak Gara kesal. "M..maaf bang."Rosa sontak takut kembali."I..itu bang,kaos abang makainya kebalik." Gara langsung melihat bajunya.'Apaan nih?Kok aku begok banget sampai gak nyadar?Didepan dia lagi!Kacau!Mau garang kok malah lucu gini!Aisssh!!'Tapi Gara malah teralihkan,ia melihat senyum Rosa yang tidak pernah dilihatnya.Karena dihadapannya Rosa hanya pernah telihat menyedihkan dan menangis.Gara tidak menyangka Rosa memiliki senyum secantik bunga mawar merah yang mekar itu. "PLAK."Gara menampar dirinya sendiri dalam hati agar ia sadar.'Itu musuh!!Dia itu sasaran siksaan kamu!!Ngapain jadi eror sih balik balik ke Indo!Pakai pelet apa yah tu babu!Gak bisa nih aku dekat dekat dia terus!' Gara lalu membuka kaosnya di depan Rosa,Rosa langsung mengalihkan pandangannya. Nampak Gara yang 2 tahun lebih tua darinya membuka bajunya dihadapan Rosa.Kulit putih Gara dengan perut kotak kotak itu membuat Rosa tidak berani melihat. Gara tersenyum melihat hal itu."Rezeki ditolak!Munafik banget."Gara lalu pergi dan berlalu setelah mencela Rosa. Rosa hanya bisa menghela nafas dengan raut sedih sambil melanjutkan cuci piringnya. *** "Tok..Tok…Tok.Gita…"Gara mengetuk pintu kamar adiknya.Ia datang untuk meminta maaf. "Masuk."Jawab Gita ketus. Gara masuk ke kamar adiknya dan melihat Gita sedang duduk di sofa kamarnya sambil sibuk bermain ponsel untuk mengalihkan pandangan darinya. Gara tersenyum dan mendekat duduk di sebelah adiknya."Udah dong marahnya,abang minta maaf ya." "Abang sih jahat banget,menghina masakan Gita."Gita akhirnya mau menatap Gara. "Iya iya,abang minta maaf."Tutur Gara ramah dan sangat berbeda dengan cara ia memperlakukan Rosa."Udah kelas 3 SMA nih adek abang,udah punya pacar belum?" Gita sedih kembali."Belum bang,mana ada cowok yang mau sama Gita.Gita jerawatan,hitam dan gak cantik kayak mama." Gara mengelus kepala adiknya.Ia mengasihi adiknya yang sangat tidak percaya diri dan sering minder itu."Udah tenang,ntar abang kenalin sama sahabat abang.Si Roger tuh,tahu kan." Raut Gita langsung berubah sumringah mendengar nama itu."Bang Roger bang?"Gita tahu teman Gara yang itu karena beberapa kali dulu ia pernah berkunjung ke rumah dan Gita juga memfollow instagramnya.Roger sangat tampan dengan wajah blasterannya. "Tapi,apa dia mau sama Gita yang kayak gini?"Gita kembali krisis percaya diri. "Ya maulah,kamu kan adeknya abang.Abang aja ganteng,kamu ya cantik lah."Gara berusaha menyemangati Gita.'Tenang Gita,abang akan buat kamu bahagia,kamu gak boleh terpuruk terus,abang akan bayar Roger diam diam biar mau jadi pacar kamu.'Itulah rencana diam diam Gara untuk membahagiakan adiknya. "Yang cantik itu Rosa bang,dia cantik,baik,pintar lagi,di sekolah banyak cowok yang nembak dia.Tapi semua dia tolak,dia gak mau nerima cowok cowok itu demi Gita.Gita senang banget punya sahabat kayak Rosa.Abang gak boleh jahatin dia ya,kalau abang jahatin dia sama aja kayak jahatin Gita." Gara teringat kembali pada Rosa.'Rupanya dia cewek idola di sekolah.Dia buat Gita sedih karena banyak yang suka sama dia dan sok baik dengan nolak cowok cowok itu biar kelihatan kayak dia laku banget dan laris banget kayak kacang rebus gitu!Cantik apaaan,mukanya juga kayak p****t ayam gitu!Bodo amat!' "Gak ada cantik cantiknya tuh si babu,cantikan juga kamulah."Sanggah Gara. "Tapi,bang Roger juga ikut pulang ke Indo ya bang?Berarti kuliahnya sama sama abang?"Tanya Gita mengalihkan kebencian Gara pada Rosa. "Ia,sabar ya.Ntar abang suruh dia ke rumah.Ntar kalau udah selesai SMA kuliah di kampus abang aja.Biar abang bisa jagain." "Iya bang,makasih ya."Gita sangat senang dan tidak sabar karena abangnya akan mempertemukannya dengan Roger. *** "Rosa!!Kamu pergi sana beliin tante rujak!"Bentak kasar Dona pada Rosa yang sedang merapihkan barang barang di dapur. "Iya tante."Sahut Rosa pasrah. "Mentang mentang suami aku udah balik jangan harap kamu udah merdeka ya.Kamu tetap sasak tinju buat pelampiasan tante dan Gara di rumah ini.Makan,tinggal sama sekolah gratis,kamu harus tahu diri ya.Bapak kamu juga mungkin udah jadi bangkai gak ada kabar,jadi kamu kalau mau tinggal disini harus tahan hati aja,kalau udah gak kuat,pintu udah terbuka lebar dan siap nyambut kamu pergi setiap saat."Dona dengan kejam semena mena pada Rosa. "Iya tante."Sahut Rosa sedih dan ingin menangis. "Udah cepat,pergi sana sana!!!!"Desak Dona. Rosa lalu lekas pergi dan keluar untuk membelikan Dona rujak.Dona juga memberi uang 20 ribu untuk membeli rujak itu di lempar ke lantai dan membuat Rosa harus memungutnya dulu. Rosa pergi dengan sejuta kesedihan.Di jalan ia lebih banyak merenung sampai sebuah pemuda yang mengendarai motor besar melewati genangan air dan mencipratkan air di kubangan itu pada Rosa yang ada di sisi jalan. "BYURRRRRRR."Air itu menciprat betis dan kaki Rosa. "Astaga."Seru Rosa spontan. Si pengendara motor lalu membuka kaca helmnya dan memutar balik motor besarnya itu. Si pengendara menghampiri Rosa yang yang masih meratapi dirinya terguyur cipratan air kubangan di jalan tadi. "Kamu nggak apa apa?"Tanya pria tampan itu. "Bang Roger?"Seru Rosa yang tidak asing dengan sosok pemuda tampan teman Gara yang dulu biasa ke rumah itu. "Rosa?Kamu Rosa kan?"Roger juga takjub melihat Rosa yang menjadi cantik sekarang. "Iya bang,ini Rosa."Rosa tersenyum simpul. 'Dia jadi cantik banget,si lemah lembut ini.'Roger juga tidak asing pada sosok Rosa.Ia juga kasihan pada Rosa yang dulu sering di aniaya Gara semena mena.Dari pandangan pertama ini,Roger merasakan getaran aneh seakan ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada Rosa. "Kamu mau kemana?"Tanya Roger ramah pada Rosa. "Ke depan bang,tante Dona minta beliin rujak."Rosa menunjuk dengan tangannya ke arah depan. "Yuk,abang anter aja."Tawar Roger. "Nggak bang,gak jauh kok.Rosa bisa jalan sendiri.Rosa pergi dulu ya."Rosa lalu pergi saja berlalu dan menolak tawaran Roger. Roger juga pergi dan merasa pupus,namun kecantikan Rosa yang membayanginya membuat ia membulatkan tekad untuk mendapatkan Rosa setelah ini. Roger pergi ke rumah Gara karena Gara memintanya datang.Tapi Roger kaget saat mendengar permintaan Gara di kamar Gara itu dan hanya keduanya yang tahu. "Roger,aku mau kamu pura pura suka sama adik aku dan pacarin dia.Aku bakalan bayar kamu kok,aku kasihan sama Gita.Dia juga kayaknya suka sama kamu."Pinta Gara santai. "What?!!Gita maksud kamu?Nggak ah."Tolak Roger keras. "Kenapa coba?Gita manis,baik,kaya lagi.Gak ada yang salah sama adek aku."Gara agak emosi karena Roger menolak kemauannya. "Udah ada yang aku suka,aku mau dapatin dia."Roger teringat lagi pada Rosa. "Ahhh,gak seru kamu."Gara lalu jutek dan kesal. "Kamu gak bisa maksain aku ya,cari aja cowok lain buat jadi pacar bayaran adik kamu.Aku sahabat kamu bukan kacung kamu,aku juga udah kaya dan gak butuh tu kamu mau bayar berapa.Ubah tuh sikap kamu yang sok bos,lihat aja sekian tahun hidup cuma aku yang mau dan tahan temanan sama kamu.Aku udah punya cewek spesial dihati aku."Roger menasehati sekaligus memperingati Gara dan sikap buruk Gara. "Males banget,ya udah kalau gak mau jangan banyak bacot.Aku juga gak penasaran sama cewek incaran kamu.Yang jelas kamu yang rugi udah nolak Gita."Gara masih saja kesal tapi memang hanya Roger sahabat sekaligus yang tahan dengannya. "Aku juga gak bakal bilang cewek itu siapa."Roger ingin merahasiakan jika ia menyukai Rosa.Roger tidak ingin Gara menyiksa Rosa karena ia menolak Gita.Rosa pasti yang akan jadi sasaran. "Krekk."Pintu kamar Gara terbuka. "Udah bang,jangan buat Gita lebih malu.Gita juga gak mau pacar bayaran yang nggak tulus."Gita rupanya menguping dari luar pembicaraan Gara dan Roger. Kontan saja Gara kaget dan Roger juga jadi tidak enak.Gita lalu pergi dan menangis lagi.Ia mengunci pintu kamarnya dan tidak mengizinkan siapapun masuk.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN