Dimas berdecih sinis, pria itu menarik kasar pergelangan tangan sang istri. Dia menggenggam erat tangan Sherly membuat wanita itu meringis menahan sakit, mata Sherly kembali berkaca-kaca. Wanita itu menghela napas panjang, dia segera membuang muka lantas mengusap kasar sudut matanya yang berair. Hati Sherly rasanya tercabik saat mendapati perlakuan kasar Dimas. Pria yang berstatus sebagai suaminya itu bahkan tanpa segan menyakiti dirinya. Sherly menundukkan kepala, dia merutuki dirinya yang kehilangan keberanian saat berhadapan dengan pria seperti Dimas. Memejamkan mata erat, Sherly mendongak perlahan dengan mata berembun. Dia memandang Dimas dengan tatapan yang sulit diartikan, wanita itu lantas tertawa pelan. "Kita cerai aja kali, ya? Daripada nikah berujung saling nyakitin," cetus Sh

