bc

Jejak luka dari wajah yang sama

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
revenge
family
heir/heiress
drama
sweet
city
like
intro-logo
Uraian

Dina sejak kecil hidupnya sangat bahagia.Ia hidup tanpa kekurangan dan berpendidikan tinggi. Hidupnya nyaris sempurna, dia cantik pintar bahkan ia mempunyai suami tampan yang juga tak kalah kaya. Namun sayang ia tidak bisa melahirkan anak semenjak ia keguguran.Di balik rasa takutnya itu ia pun seperti di beri jalan oleh Tuhan. Ia mengadopsi seorang anak, tanpa sepengetahuan dirinya. Anak yang penuh misteri. Suatu hari ia bertemu dengan kembarannya "Dini" ia kaget melihat penampilan nya yang seperti pantulan cermin.Dia tomboy dan tak suka berpenampilan seperti Dina. 20 tahun tak bertemu membuat Dina tercengang. Suatu ketika Dina Berimigrasi keluarga negeri. salah satu sarat ia harus tes DNA bersama anaknya. Dina seperti di beri sebuah kejutan.Harusnya DNA tidak sama dengan suaminya. Kenapa hasilnya sama? Dina hanya tersenyum miris menyembunyikan rahasianya selama ini. Dan penuh tanya ada apa di balik semua ini? "Rupanya ada yang bermain-main denganku? ".

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1 Seindah itu hidupku
“Aku tak pernah menyangka bahwa wajah yang sama bisa menghancurkan hidupku. Padahal, dulu, hidupku seperti cerita indah yang ditulis Tuhan dengan tangan penuh kasih.” mentari pagi menerobos celah kaca jendela rumah Dina. Begitu menghangatkan tubuh membuat semangat Dina menyambut pagi nan indah. perlahan ia meraba perutnya yang tengah membesar. "Pagi sayangku, papa mu akan datang nanti. Ia akan datang menyambutmu melihat dunia ini". Betapa bahagianya hidup Dina hidup yang nyaris sempurna untuk di katakan semua orang. Dina memiliki paras yang cantik, pintar dan berbakat. Ia di besarkan seorang Ayah pengusaha besar di kota tersebut. Hidupnya tercukupi sejak ia membuka mata hingga akhirnya ia pun menikah dengan pria idaman semua kaum hawa. " Abian Reza".Pria tampan sang pewaris kaya. Tapi ia cukup mandiri tidak mengandalkan bahu sang ayah. Ia lebih memilih merintis bisnisnya sendiri yang kini sudah mulai berkembang. Dina berjalan memeriksa seluruh ruangan di setiap detil sudut ruangan. Karena tahu suaminya yang tampan tak suka hal sekecil apa pun yang tak sedap di pandang mata. "Bi,,, tolong vas bunganya di sini ada sedikit debu. " Kata Dina memanggil asistennya itu yang sudah mengabdi sejak dini makasih kecil. "Ia neng nanti bibi bersihkan, oh,,, nya tuan Reza datang hari ini? " "Iya bi operasi SC akan di lakukan nanti malam bi".Ujar Dina tersenyum bahagia, ia bisa membayangkan betapa bahagianya setelah si buah hati lahir. Semakin lengkaplah sudah kebahagian Dina. Punya suami tampan dan kaya juga anak pelengkap kebahagiaan mereka. " Pokoknya semua harus rapi bi, Reza ga suka rumah berantakan meskipun ada sedikit debu. "kata Dina sambil ikut membersihkan ruangan yang di teras juga. Dina merapihkan pas bunga daan menggantinya dengan taplak meja yang baru. Namun, dari kejauhan ada seorang wanita yang memperhatikan nya. Wajahnya tidak terlihat jelas karena jarak dari teras ke luar gerbang sangat jauh. namun dari tatapannya terlihat wanita itu tidak menyukainya." Bi tolong kesini sebentar. "Ucap Dina pelan. Dina masih tetap fokus pada tatapannya." Bi apakah bibi pernah melihat wanita itu? "kata Dina sambil meraih tangan bi sumi yang tenggah berjalan menghampirinya. " Tidak neng, siapa ya? "Bi sumi pun bertanya-tanya karena selama 25 tahun ini netranya merasa asing dengan sosok wanita muda itu. Dengan langkahnya yang terburu-buru, Dina menuruni tangga teras tanpa memperhatikan titian tangga. " Hei! Siapa kamu kenapa tiba-tiba ada di sekitar rumah ku? " "Neng jangan, , , biar bibi saja yang,, , ".Tapi bi sumi terlambat,kata-katanya terpus setelah mendengar teriakan Dina. "Awwww! sakit bi".Dina tergelincir ada aliran darah yang mengalir menuruni betis Dina.Jantung Dina berdenyut kencang, hancur sudah harapan kebahagian Dina selama ini yang ia nantikan.Ia seperti mendapatkan reruntuhan gedung yang hancur. " Bi, , tolong bi,, , "ucapnya lirih pandangannya kabur mulai tak terlihat. " Tenang neng sing kuat, bibi segera panggilkan ambulan. Namun di balik duka Dina, ada senyum lincik yang merasa menang. Di balik bayangan pagar rumah, wanita itu menggenggam erat foto masa kecil. Foto dirinya… bersama bayi lain yang kini menjadi putri dari keluarga bahagia itu. "Kamu mencuri semuanya dariku, Dina. Kini, aku akan mengambil semuanya kembali. Bahkan suamimu.Ini belum apa-apa aku akan menghancurkan hidupmu! " Tak lama kemudian ambulan datang, Dina terkapar dengan kondisi lemah. Berbagai alat medis terpasang di tubuh Dina. Darah mengalir tiada henti dari jalan lahir. Harapan untuk hidup bagi si janin sangatlah tipis.karena benturan yang sangat keras, terpaksa janin harus di ambil meskipun belum waktunya. Sesampainya di rumah sakit,,,, "Bi jangan bilang pada Reza atas kejadian ini, aku ga mau dia tahu bi. " Ucapnya lirih dengan matanya yang sayu, kemudian ia pun tak sadarkan diri. Kini Dina terpaksa masuk ke luar operasi, meskipun kurang bulan.Yang seharusnya 2 minggu lagi ia melakukan SC. Karena keadaan darurat memaksanya dokter untuk bertindak. Tanpa ayah tercinta, juga suami tersayang yang menemani. Ia merahasiakan semua itu karena ia takut kehilangan reza. Hilir mudik orang berpakaian serba putih saling berpapasan. Tak lama kemudian orang yang berpakaian hijau lengkap membawa bayi itu keluar. Bayi itu sangat mungil tapi tampak sehat, namun bi Sumi tampak heran. kemudian masuk seorang perawat membawa seorang bayi yang tampak pucat. "Apa maksud dari semua ini? ", ,, , Sepintas mungkin bi Sumi tampak bodoh, tapi dia juga bisa berfikir jernih. " Siapa penanggung jawab pasien bernama Dina? "Tanya seorang perawat. " Saya bu"! Jawab bi Sumi sambil mengekor jalannya perawat. "Tolong selesaikan administrasi nya dulu ya"!. " Baik,, ".tanpa banyak bicara bi Sumi menyodorkan kartu ATM pada perawat. Setelah semua beres bi Sumi segera menghampiri Dina. Yang kini sudah di pindahkan ke ruangan rawat VIP. " Non,, , gimana keadaannya? "kata bi Sumi tergesa-gesa. " Bi,, , , Bayiku bi,, , ".Tangis Dina pecah saat bi Sumi datang. " Sabar neng,, , pasti ada kesempatan lagi dari tuhan neng". "Ga bisa bi, tanpa persetujuan rahimku di angkat dan aku tidak akan punya anak seumur hidup. " Kata Dina dengan air matanya sebab dengan air mata. "Den Reza harus tahu neng, masalah ini. Dan kenapa rahim neng Dina harus di angkat? Bukannya neng Dina ga punya penyakit rahim? " "Tidak bi, dengan alasan rahimku mengalami pendarahan hebat. Makanya dokter bertindak cepat. Tapi yang paling menyedihkan bayiku bi.,,, " Lagi-lagi Dina tak kuat menahan tangisnya,,, "Hu,,, hu,,,, bibi jangan bilang siapa-siapa, termasuk pada Reza dan ayah. Kita harus fikirkan bagaimana caranya mendapatkan bayi yang lain. "Neng yang sabar mungkin hidup neng lagi uji sama yang maha kuasa. Mudah-mudahan ada jalan keluar dari masalah ini. " "Drettt,, , ! " Bunyi ponsel Dina bergema, ia sengaja tidak mengaktifkan dering hanya getar nya saja.Tampak suami tercinta menelpon Dina. Ia tampak kebingungan apa yang harus dia katakan dalam kondisinya seperti ini.Dengan langkah seribu fikiran Dina bisa bergerak cepat. Ia memasang senyum manisnya, dan mengikis kesedihan beliau meskipun hatinya sedang rapuh. "honey,, kenapa lama sekali mengangkat panggilan dariku? " Ujar suaminya tampak kesal. Deg! seperti sembilu memanah jantungnya. Ia bisa melihat dengan jelas suaminya berada di bandara. "Aku sedang di rumah sakit, barusan ada kecelakaan kecil. " "Maaf honey sepertinya aku terlambat pulang, cuaca tidak mendukung penerbangan kali ini. mungkin besok tau lusa. " "Tidak masalah aku mengerti, tadinya aku berharap kamu bisa menyambut buah hatimu lahir. Tapi apa boleh buat kalau keadaan darurat seperti ini. " "Terimakasih, atas pengertiannya kalau begitu nanti aku atur jadwal pemberangkatan nya kmbali. " Jawab Reza senang dengan jawabannya yang penuh pengertian. Pembicaraan yang tidak seperti biasanya. Reza tahu Dina sangat manja tapi tumben kali ini dia pengertian. Biasanya kena influenza saja Reza harus pulang daan menemaninya berobat. "Bi ayo kita pulang, kita harus cepat menguburkan anak ini. Jangan sampai orang lain tahu tentang peristiwa ini. " "Tapi neng Dina belum pulih total non ".Bi Sumi tampak ketakutan dengan kondisi Dina yang baru saja SC. " Tidak masalah, insya allh kuat bi".Dengan jalan yang merayap-rayap di bantu bi Sumi.Ia pun memasukan bayi ke dalam tas karena ingin menguburkan nya secara rahasia. Di tengah perjalanan masih di lorong rumah sakit Ia tak sengaja berpapasan dengan seorang perawat. wajahnya tidak begitu nampak jelas karena di tutupi masker.Tapi melihat lirikan mata dan bentuk hidungnya selintas mirip dengannya. Ia menatapnya kasar dan penuh kebencian. "Awas kamu Dina, lihat saja kebahagianmu akan aku genggam sepenuhnya. " perawat itu mengepalkan tangan dan bergumam dalam hati.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.4K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.1K
bc

TERNODA

read
198.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
53.4K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook