Greysha

453 Kata
Greysha April, adik angkatan Nobita di College. Mereka berbeda jurusan. Nobi mengambil jurusan Bahasa dan Budaya Indonesia sedangkan Greysha lebih tertarik pada Pemrograman dan Coding. Greysha seumuran Puspa. Sama-sama orang Jawa. Tubuh Greysha bisa dibilang sangat menarik. Layaknya gitar Spanyol, pinggangnya aduhai. Membuat mata mayoritas lelaki di College tak berkedip ketika ia lewat. Kecerdasan Greysha juga cukup di atas rata-rata. Menjadikannya salah satu cewek idaman di kampus. Greysha POV Aku merindukan Nobi. Dia mempesona. Meski ku tahu ia tengah berpacaran dengan seseorang, perasaanku tak bisa berdusta. Nobi berhasil memporak-porandakan hatiku tiap kali dekat dengannya. Kombinasi senyum manis dan kaca matanya laksana sihir bagiku. Diam-diam Nobi adalah fantasiku ketika m********i. Upss, jangan bilang siapa-siapa ya! Libidoku memang tergolong tinggi. Sedari kecil aku gemar bermain-main dengan kelaminku sendiri. Ada rasa nikmat yang ku dapat. Berawal dari kegiatan mandi, lalu penasaran dengan anggota tubuh bagian bawah, jadilah aku pecandu m********i. Ya tentu saja saat kecil aku belum tahu kalau kegiatan favoritku itu namanya m********i. Saking maniaknya, sampai-sampai aku tak bisa tidur sebelum melepas celana dalam dan memeluk guling. Dua-duanya harus ku lakukan. Jika salah satunya saja terlewat alamat tidurku tidak nyenyak. Oleh karena itulah aku lebih suka tidur sendirian di kamar. Khan malu kalau sampai ketahuan orang tua atau kakakku. Kebiasaan buruk itu berlanjut sampai sekarang, sampai aku lulus kuliah. Pernah dulu waktu ada kegiatan kampus yang mewajibkan aku dan kawan-kawan tidur di asrama, aku benar-benar tak bisa tidur nyenyak. Ya itu, gara-gara di asrama tidak ada bantal guling. Mau melepas celana dalam pun malu. Terpaksa deh aku menikmati sindrom insomnia. Aku m***m bukan berati aku tidak berprestasi. Di sekolah dari zaman es-de sampai es-em-a, nilai raporku selalu bagus. Itu salah satunya karena pintar-pintar aja bagi waktu dan nafsu –eh-. m********i hanya aku liarkan setelah belajar. Belajarku lama lho, bisa berjamjam mulai setelah makan malam sampai tengah malam. Setelah itu barulah bermasturbasi ria diakhiri tidur nyenyak tentunya. Di bangku kuliahpun IP ku juga lumayanlah. Di kampus ini aku berkenalan dengannya. Kala itu sejatinya aku sudah punya pacar sih. Tapi ya gitu deh. Perkenalanku dengan Nobi terjadi ketika . . . Malam-malam di College aku tak sengaja mengobrol dengan Nobi. Seingatku sehabis acara kampus. Dia mejeng di kafe mahasiswa, aku juga begitu. Sesama duduk sendiri, ia memulai obrolan. Asyik bercas-cis-cus, kami putuskan melanjutkannya di apartemenku. Suasana malam membuatku lupa daratan. Pelan tapi pasti aku b******u dengan Nobi untuk pertama kalinya. Entahlah, ia betul-betul memanjakan nafsuku. Sentuhannya sangat berkelas. Seluruh tubuhku dijamahnya termasuk gua garbaku. Akal kami masih berfungsi, kami tidak berbuat lebih jauh. Kami tidak sampai berhubungan badan. Sejak saat itu, aku selalu merindukan sentuhan dan belaian Nobi. Sialnya, kami harus terpisah karena studinya selesai lebih dulu. Bertahun-tahun kami tidak bertegur sapa sampai . . . 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN