Suara tangis bayi yang amat keras menjadi back sound dari telepon Adel sehingga membuat telinga Lani berdenging. “Aku ke sana saja, tunggu aku,” kata Lani akhirnya. Lani bangkit lalu menatap Nino dan beberapa temannya yang tengah berdiskusi tentang soal fisika dengan serius. Lani sebenarnya sudah mau pulang dari tadi. Sayangnya dia tertahan oleh teman-temannya yang mengajaknya mengerjakan tugas kelompok presentasi untuk besok di Perpustakaan. Lani terdiam sambil menatap Nino lurus-lurus. Apa tidak aneh jika dia mengajak cowok itu bicara duluan setelah lama mereka tidak bicara? Lani mengela napas. Tangis bayi melengking yang terdengar dari panggilan Adel membuat naluri keibuannya tergugah. Untuk sementara dia harus mengesampingkan dulu urusan pribadinya.

