Menatap Senja

1143 Kata

“Kamu mau pergi membuat konten? Tumben sudah rapi, padahal hari ini, kan, libur.” Bram meneguk air setelah menjelaskan perkataan sebelumnya. Aurora menundukkan pandangan, tersenyum dengan manis. “Iya, mau pergi. Tapi, enggak membuat konten. Ya, jalan-jalan saja. Terima kasih atas pujiannya, Pa.” Aurora melihat ke arah pakaian yang masih mengenakan daster kebanggaannya. Sedang, tangannya menyentuh rambut tipis-tipis untuk merapikannya. “Ra … Ra … Kamu ini sudah dewasa, kok, masih saja seperti anak kecil. Apa perlu Mama mandikan?” ujar ibu Nilam sembari memakan nasi yang masih ada di piringnya. “Tapi, tetap masih cantik, kan, Ma?” tanya Aurora beranjak dari ruang makan sembari tertawa ke arah ibunya. Melangkah ke tangga untuk masuk ke dalam kamarnya. Aurora baru saja selesai membersihka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN