“Apa, Ma, yang aneh?” tanya Aurora yang mengikuti melirik ke sekeliling halaman rumahnya. “Motor di mana?” Aurora menepuk dahinya tiga kali. “Maaf, Ma, motor ketinggalan di taman. Papa … sudah pulang?” tanyanya dengan tersenyum manis, matanya menatap lekat ke bola mata ibunya. “Sudah, tapi …. “ Aurora berlari masuk ke dalam. Berteriak memanggil ayahnya. Mengelilingi setiap sudut yang ada di gedung itu. Sampai, dia menemukan ayahnya berada di dapur sedang membuat sebuah masakan. Bahkan, aroma makanan itu sudah tercium dari ruang tengah. “Pa, lagi apa?” katanya mendekat ke arah ayahnya. Berdiri di sebelah kanan pria yang sedang mengaduk masakan di dalam panci. “Kamu baru pulang? Ga apa, kok, kali ini pulang terlambat. Tapi, lain kali jangan diulangi lagi, ya.” “Kenapa, Pa?” tanya Auro

