Naga adalah Winaga

1231 Kata
Sebulan, 2 bulan sampe 6 bulan, Aletta menjalani pekerjaannya sebagai PSK, namun belum ada perkembangan. Tamu yang datang hanyalah orang-orang kaya atau hanya kenalan Wesley Zigos. Suatu hari, datanglah tamu yang merupakan teman dekat Wesley. Tamu itu bernama Daniel. Daniel melihat Aletta dan langsung tertarik dengan kecantikannya. Dia pun membooking Aletta untuk menemaninya minum. Daniel minum sampai mabok dan Aletta mempergunakan kesempatan ini untuk mencari informasi mengenai Naga. "Tuan Daniel pasti sangat mengenal Bos Wesley. Apa Tuan juga kenal Bos Naga?" "Wesley itu cuma beruntung karena si Jeane cinta mati sama dia." "Jeane, siapa dia?" "Jeane itu adiknya bos Naga. Bila tidak si Wesley pasti sudah hidup di jalan. Wesley itu suka mencari kesenangan di luar dengan banyak wanita. Jeane sering memergokinya tapi Wesley selalu berkelit bahwa wanita-wanita itu yang menggodanya. Sungguh licik Wesley itu." "Lalu apa ada kenal dekat dengan bos Naga?" "Aku pernah bertemu dengannya beberapa kali. Kita tidak bisa bertemu sembarangan dengannya. Bos Naga itu terlalu tertutup. Tapi selain bos Naga ada yang selalu membackingnya. Sepertinya pimpinan dari bos Naga, mereka memanggilnya Bee. Aku pernah bertemu dengannya sekali. Bee itu seorang wanita paruh baya." "Bagaimana cara kita bisa menemui bos Naga dan Bee?" "Mereka itu bukan orang sembarangan. Jika bukan hal penting kita tidak bisa menemui mereka. Tapi mereka selalu mengadakan pertemuan setiap tahunnya dan aku selalu diundang ke sana." "Kapan pertemuan itu diadakan?" "Setiap bulan Mei, pertemuan itu seperti upacara peringatan kematian." "Bulan Mei, itu masih 3 bulan lagi. Mengapa begitu sulit untuk bisa membalas dendam? Atau aku serang saja markas Carlos tapi mana mungkin aku bisa berhasil membunuhnya? Yang ada malah aku yang terbunuh", gumam Aletta. "Kalau Carlos Santos, apa Tuan tahu tentang dia?" "Tentu dia itu penjahat nomor 1 di kota ini tapi selalu lepas dari jerat hukum. Aku pun punya dendam pribadi dengannya makanya aku mendukung bos Naga. Namun Carlos itu punya pengaruh besar dan koneksi, sulit untuk bisa menyentuhnya." "Aku pun punya dendam pribadi dengan Carlos Santos. Apa aku bisa bergabung dengan bos Naga?" "Benarkah? Kalau begitu nanti aku akan bawa kamu ke pertemuan di bulan Mei." "Tapi, tidak bisakah aku bertemu dalam waktu dekat." "Kenapa kita daritadi membahas bos Naga? Padahal aku ingin bercinta denganmu, kita lupakan tentang bos Naga sekarang kita... " Belum selesai Daniel berbicara, Aletta seperti biasa menyuntikkan obat bius dan Daniel pun terbaring. Aletta kemudian melepas pakaian Daniel seperti yang biasa dia lakukan dengan para tamunya yang lain seolah sudah bercinta dengan mereka. Sambil menunggu Daniel sadar dari pengaruh obat bius, Aletta memikirkan cara untuk bisa bertemu bos Naga itu secepatnya. "Pertemuan memperingati upacara kematian? Bulan Mei? Itu juga bulan peringatan kematian Papa Mama juga adik Kak Andre. Mengapa seperti kebetulan diantara kami?" "Wesley, adik ipar bos Naga apa aku bisa pergunakan dia ya, tapi bagaimana caranya?" Aletta menghela napas panjang dan mencoba menghilangkan beban pikirannya dengan berlatih kemampuan bela dirinya. Dengan berlatih pikirannya dapat tenang, itulah yang dilakukan Aletta setiap harinya. Jika dia termenung pasti akan mengingat kejadian itu dan juga Winaga sehingga Aletta lebih memilih menyibukkan diri. Hari hari berganti, Daniel beberapa kali sudah mengunjungi Aletta di rumah bordil. Hingga sampailah saat pertemuan yang dinantikan Aletta. "Tuan Daniel, aku ingin ikut denganmu ke pertemuan bos Naga. Bolehkan?", sambil memberikan tatapan menggoda. "Hanya anggota yang boleh masuk dan menghadiri pertemuan itu." "Tuan Daniel, aku mohon." "Baiklah, aku akan meminta Wesley untuk membuatkanmu kartu anggota." "Benarkah?" "Iya, sekarang ayo cium aku", sambil menyodorkan bibirnya. "Tuan... di kamar saja." Andreas selalu saja geram kalau ada tamu yang menggoda Aletta meski sudah terbiasa setiap hari melihat pemandangan itu. Andreas sengaja menumpahkan minuman ke jas Daniel dan itu membuat Daniel kesal. "Maaf Tuan, aduh saya tidak sengaja." "Bagaimana elu kerja, merusak suasana saja?" "Benar Tuan saya tidak sengaja, saya minta maaf." Lalu Daniel ke toilet untuk membersihkan jasnya. "Ka Andre, jangan seperti itu. Dia itu kunci kita untuk bisa menemui bos Naga." "Iya, kalau tidak sudah kuhajar itu orang, main nyosor aja." "Ka Andre... " Dua hari kemudian, Daniel datang bersama Wesley. Saat, pertama kali melihat Aletta, Wesley pun terpesona. Tapi karena Daniel mengatakan kalau Aletta ini wanitanya, Wesley menahan diri untuk tidak menggodanya. "Jadi, wanita ini yang mau datang ke pertemuan? Kau tahu kan tidak sembarang orang boleh datang." "Tuan Wesley, maka dari itu saya meminta bantuan Anda. Bisakah Tuan membantu saya? Tentu saya tidak akan melupakan jasa Anda." "Baiklah, bawalah kartu ini sebagai tanda masuk", sambil memberikan kartu itu tetapi sengaja menahannya dan menatap Aletta dari dekat. "Ingat kamu punya hutang denganku dan kamu harus membayarnya." "Tentu Tuan." Hari pertemuan itu pun tiba, Aletta berias dengan cantik. Aletta mengenakan dress hitam panjang tanpa lengan dengan topi renda yang menutupi sedikit wajahnya. Andreas berpesan kepada Aletta untuk berhati-hati dan tidak bertindak gegabah. Lalu Daniel menjemput Aletta dengan mobilnya. Sampailah mereka di klub "Delova", cukup banyak mobil-mobil mewah berjejer. Pertemuan ini memang dihadiri orang-orang penting saja. Daniel dan Aletta masuk ke dalam. Aletta mengamati sudut-sudut yang dia lewati. "Klub ini memiliki arsitektur yang berkelas. Penjagaannya ketat juga dilengkapi kamera pengawas", Aletta memperhatikan dengan seksama. Aletta berada di barisan belakang lalu muncullah Naga dan Bee di atas panggung. "Tuan Daniel, apakah lelaki itu bos Naga?" "Iya, kamu benar dan wanita di sampingnya adalah Bee. Yang berada disamping Wesley itu Jeane." Aletta hanya dapat melihat mereka dari kejauhan tapi Aletta bisa tahu kalau Naga memiliki bentuk tubuh yang proposional dengan setelan jas hitamnya sedangkan Bee juga wanita yang elegan. Pertemuan diawali dengan pembukaan doa untuk memperingati orang terkasih. "Orang terkasih itu maksudnya siapa Tuan Daniel?" "Setahu aku kerabat dekat bos Naga yang dibunuh Carlos Santos." "Tanggal ini juga merupakan hari kematian Papa. Pa, Ma, kalian lindungi Anna ya dari sana", Aletta pun berdoa di dalam hati. Selesai berdoa, barulah acara perjamuan. Para tamu saling menyapa, berbincang dan Aletta menggunakan kesempatan ini untuk mendekati bos Naga itu. Aletta berusaha mendekatinya di antara kerumunan. Dan untuk pertama kalinya, Aletta mendengar suara Naga yang sedang berbincang. "Suara itu, suara itu tidak asing", Aletta langsung kilas balik dengan suara itu. "Anna, Anna, kamu...." "Suara yang sama dengan suara....", Aletta ingin melihat lebih dekat wajah Naga namun sebuah tangan tiba-tiba menariknya. Itu adalah Wesley, ya dia menarik tangan Aletta. "Kamu cantik sekali. Aku jadi ingin menikmati tubuhmu. Bagaimana kalau minggu ini kamu temanin aku seharian? Anggap ini caramu membayar hutang jasamu kepadaku." "Tuan Wesley, aku punya satu pertanyaan. Siapakah nama asli bos Naga? Bukankah Naga itu hanya julukannya?" "Naga diambil dari namanya Winaga. Winaga Gultom." Aletta memegang erat gelas sampanye nya saat mendengar nama itu, "Wi...naga..., kamu hidup, akhirnya aku bisa lega mengetahui keadaanmu baik bahkan kamu sekarang mempunyai pengaruh di kota ini. Aku harus segera menghampirinya", gumam Aletta dalam hati. Tapi Wesley memecah lamunan Aletta. "Aletta, bagaimana kamu belum menjawabku?" "Begini Tuan Wesley.... ", namun sebelum selesai bicara Jeane tiba-tiba muncul menghampiri Wesley. Wesley langsung berubah sikap. "Sayang, sedang apa kamu dengan wanita ini?" "Entahlah wanita ini yang menghampiriku", dan mereka berlalu pergi. "Dasar lelaki pengecut", gumam Aletta. "Itu Jeane, iya aku pernah dengar nama itu, dia adik Winaga. Aku sungguh tak menyangka bisa bertemu dengan Winaga di hari ini", Aletta tersenyum. "Bahkan Winaga mengadakan upacara kematian setiap tahun untuk Papa dan Mama. Aku sungguh bahagia." Aletta kembali ingin menemui Winaga tapi Aletta tidak melihatnya lagi. Ternyata, Winaga sudah pergi dari sana karena ada urusan lain. Aletta sedikit kecewa tapi tetap bahagia karena akhirnya setelah hampir 10 tahun dia dapat bertemu Winaga kembali, lelaki di masa kecilnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN