Amara menjadi orang paling bodoh di dunia ini, bagaimana bisa ia terjatuh ke kubangan yang sengaja dibuat Arkha. Bibir tipis merah muda itu kini menyeringai, rasanya ingin ia menertawakan kebodohannya sendiri. Rasanya ingin berteriak sekencang mungkin memaki Arkha ia ungkapkan semua yang ada di hatinya. Seiring kepala yang berdenyut Amara tak kuasa menahan kekesalannya, sambil menyangga pelipisnya tiba-tiba butiran bening mengalir dari matanya. Tangan sebelah itu mengusapnya sampai ke sudut-sudut kemudian menatap jemarinya yang basah karena air mata. Lagi-lagi satu sudut bibirnya tertarik ke atas, seiring dengan netranya terbuka sayu-sayu suram melihat sekelilingnya sesuram hidupnya bersama Arkha. “Aku benci banget sama kamu, Arkha. Kamu, orang paling ngeselin,” ucapnya lalu menelungku

