Bayu dan Erika duduk berdekatan di meja kecil yang terletak di pojok kafe, ruang yang hampir sepi. Meja itu sepertinya dirancang untuk satu orang, tapi entah bagaimana, keduanya memilih untuk duduk bersama, seolah tidak ada lagi batasan antara mereka. Bayu duduk dengan postur yang santai, namun ada sesuatu dalam cara ia menggerakkan tubuhnya yang menunjukkan ketegangan yang tak terucapkan. Ada keinginan yang terpendam dalam dirinya, yang selalu datang kembali setiap kali ia dekat dengan Erika. Erika duduk sedikit lebih condong ke arahnya, meskipun ruang di sekitarnya masih cukup luas untuk mereka duduk lebih jauh. Namun, mereka justru memilih untuk mendekat, tidak peduli seberapa kecil meja itu. Bayu merangkul tubuh Erika dengan satu tangan, dan tangan yang lain perlahan melingkari punggu

