Selalu Cemas

2114 Kata

Abel menelan ludah, merasa kengerian menjalar di setiap serat tubuhnya. Ia tak pernah membayangkan segalanya bisa sejauh ini, tetapi suara ibunya yang begitu tenang saat melontarkan ide itu membuatnya sadar betapa putus asanya keluarganya dalam mempertahankan citra mereka. Jantungnya berdetak kencang, dan dalam pikirannya hanya ada satu hal: bagaimana jika mereka benar-benar melakukannya? Ia menempelkan telinga ke pintu, mendengarkan percakapan di ruang tamu dengan napas tertahan. “Kita nggak punya pilihan lain, Pa,” suara ibunya terdengar mantap. “Adel nggak akan diam. Kita harus bertindak sebelum dia bertindak lebih jauh.” “Tapi Ma, ini serius. Kalau ketahuan…” suara papanya terdengar ragu, meski ketakutan juga tersirat di nada suaranya. “Kalau kita nggak lakukan sesuatu seka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN