Hari-hari berlalu, dan Ardi masih sering datang ke diskotik tempat terakhir kali ia bertemu Shenzy. Awalnya, ia hanya berpikir ingin sekadar nongkrong, mencari suasana baru, atau mungkin melepas penat setelah bekerja. Namun jauh di dalam hatinya, ia tahu alasan sebenarnya—ia berharap bisa bertemu Shenzy lagi, meskipun ia sendiri tak yakin untuk apa. Setiap malam, langkahnya terasa otomatis menuju ke sudut bar yang sama. Di sana, ia duduk di kursi tinggi dengan permukaan yang mulai aus karena sering dipakai. Meja bar di depannya berkilauan di bawah lampu neon biru dan ungu, pantulan botol-botol minuman di rak kaca menciptakan ilusi kedalaman yang membingungkan. Ia memesan minuman yang sama—wiski dengan sedikit es—dan membiarkan cairan emas itu membasahi tenggorokannya perlahan, seolah be

