Shenzy duduk di sofa kulit berwarna merah tua dengan punggung bersandar santai. Lampu-lampu neon berwarna ungu dan biru berpendar di sekelilingnya, menciptakan suasana yang semakin menggoda. Musik berdentum memenuhi ruangan, menggetarkan lantai dan membuat semua orang yang ada di sana larut dalam irama yang menggoda. Bau alkohol, parfum mahal, dan asap rokok bercampur menjadi satu, khas dunia malam yang sudah tak asing lagi bagi Shenzy. Di sisinya, Ardi duduk dengan satu tangan memegang gelas berisi cairan berwarna keemasan. Mata lelaki itu berbinar karena efek alkohol yang mulai menyusup ke dalam tubuhnya. Sesekali, ia melirik ke arah Shenzy dengan tatapan yang penuh ketertarikan. Shenzy tersenyum miring. Matanya yang tajam menangkap ekspresi teman-temannya yang masih kaget melihatn

