Xin membaringkan tubuh lemah Ama di atas ranjang di unit kesehatan. Tak lama Mus masuk ke ruang unit kesehatan sambil membawa buku dan laptopnya yang tadi ia tinggal ketika menggendong Ama. Mus menyodorkan barang bawaan Xin pada pemiliknya, sambil berkata, "Ini Pak laptop dan bukunya, terima kasih sudah membantu saya membawa Ama ke sini." Xin menerima uluran benda itu dan menerimanya, tetapi ia masih belum pergi. Hal itu membuat Mus bingung, tetapi tak berani menegur. Pria tampan dan tinggi ideal itu masih serius menunggu Dokter yang berjaga yang sedang memeriksa Ama. Xin duduk di sofa ruang kesehatan itu, ketika itu Mus bingung harus duduk dimana. "Kamu mau sampai kapan berdiri di sana, duduk sini," ujar Xin pada Mus. Mus terkejut dan menelan ludahnya berat, tetapi ia tak bisa menol

