Aku Adalah Marionette

1223 Kata
"Sayang ..." panggil Xin pada gadis yang baru ia nikahi kemarin. Ama mendekati Xin dan tersenyum hangat, ia kemudian beralih menyambut ibu mertuanya dengan pelukan hangat. Yela sangat baik padanya, membuatnya sangat merindukan pelukan ibu. Terakhir kali ia merasakan pelukan ibu adalah dua belas tahun yang lalu. "Manisnya Menantuku," puji Yela sambil mencubit pelan pipi Ama yang gembil. "Gak semanis Mama," balas Ama tersenyum lebar. "Awh ...aduh manis banget kata-katamu. Udah deh yuk kita masuk!" Ia menarik Ama ke dalam rumah. Sementara Xin dan Yohan menyusul kedua perempuan yang asyik rumpi itu. "Mama bawain masakan dari rumah, Mama yang masak loh..." Ama langsung berbinar, "Beneran Ma? Uhhh ...pasti enak." "Jelas dong, waktu kecil Xander juga bilang kalau masakan Mama gak ada duanya. Ya gak, Pah?" Yohan hanya mengangguk menanggapi semua yang dikatakan Yela. Yohan tau bahwa Xin dan Ama tidak benar-benar saling cinta seperti yang terlihat, tapi ia membiarkan Xin melakukan dengan caranya agar Yela tak lagi sedih sampai sakit jantungnya kambuh. Semua bermula karena Yela yang tidak suka putranya berhubungan dengan Fabi, hingga ia mengalami serangan jantung. Sampai sekarang Yohan tak bisa menolak keputusan Yela tentang ketidak setujuannya terhadap Fabi. Karena faktanya Fabi adalah anak kandung dari Yohan, hasil selingkuhannya dengan mantan pacarnya dulu, wanita itu bernama Lisarina. Yela mengetahuinya sebab Lisa menuntut pertanggungjawaban Yohan di rumahnya. Sampai akhirnya Yela terpaksa menerima Fabi setelah anak itu lahir, karena Lisa memilih merantau ke luar negeri. Sampai sekarang luka itu masih tersimpan dalam hati Yela dan Fabi sebagai korban. Kisah cinta Xin dan Fabi juga bermula dari kecil, ketika Fabi dan Xin terpaksa tumbuh bersama, benih-benih cinta tumbuh di antara keduanya. Namun setelah Fabi lulus SMP, Lisa datang menjemput Fabi. Lisa telah menikah lagi dengan seorang pria yang baik, alhasil Fabi dan keluarga Xin berpisah pada saat itu juga. Selama tinggal di rumah keluarga Xin, Fabi tak mendapat perlakuan buruk, meski Yela tidak bisa bersikap baik padanya secara batin. Sikap ceria Fabi membuat Xin jatuh hati. Saat Xin pulang dari Inggris setelah masa studynya selesai, ia mengajar di salah satu kampus ternama di Jakarta. Yela melihat anaknya mulai memiliki wajah yang menyenangkan, ia ikut senang dengan hal itu dan menyelidiki siapa perempuan yang berhasil merebut hati putranya. Ternyata Yela harus kecewa karena gadis itu adalah Fabi, gadis yang selamanya akan menjadi luka bagi Yela. Yela sangat shock dan masuk ke rumah sakit sebab penyakit jantungnya kambuh. Maka Xin berjanji akan menikahi seorang gadis agar ibunya tenang. Setahun berlalu Xin bertemu dengan Ridho tim leader di salah satu perusahaan sawit yang ia kelola, Ridho memiliki hutang di perusahaan dan berbuat curang. Namun pria itu tidak mau dipecat dan rela melakukan apapun. Saat itu Ridho sampai menawarkan dua putrinya pada Xin, itu konyol tetapi Xin membutuhkan seorang boneka untuk menyembunyikan hubungannya dengan Fabi. Akhirnya ia memilih Ama sebagai bonekanya, gadis yang terlihat polos dan pengecut. Sangat cocok dijadikan istri pura-pura. Setelah makan siang, Yela mengajak Ama bicara di taman mansion itu. "Gimana sikap Xander sama kamu, dia baik kan?" tanya Yela. Ama tersenyum, "Iya Ma, Xander baik banget malah. Tapi kenapa Mama tanya seperti itu?" tanya Ama memasang wajah seolah dia tidak tau apa-apa. "Mama gak bermaksud membuat kamu cemburu, Mama cuma mau ngasih tau kamu buat jaga-jaga agar kamu jagain Xin buat dirimu sendiri," Ama mengangguk mengerti, "Xin jatuh cinta sama seorang gadis yang menjadi saudarinya sendiri. Namanya Fabiola, dia pernah tinggal di rumah kami. Fabi ini anak kandungnya Papa, hasil selingkuhannya dengan mantan pacarnya dulu." Melihat mata Yela berkaca-kaca, Ama menggenggam tangan Yela. Pasti sakit sekali, ditambah anaknya malah mencintai anak tirinya itu. Tetapi hati manusia siapa yang bisa mengendalikannya, selain Tuhan dan dirinya sendiri. Siapa yang mampu mengubahnya? Tidak ada, bahkan seorang ibu yang terluka. Tiada yang bisa mengubah hati seseorang, bahkan Yela kepada Yohan yang sudah dikhianati dan cinta terlarang Xin kepada Fabi. "Mama gak mau kamu mengalami sakitnya dikhianati, Mama seneng kamu yang jadi istri Xin. Mama gak perduli sama status sosial, faktanya kamu bisa menjadi penenang Mama. Mama tenang kamu gadis baik yang akan menjadi ibu dari cucu Mama nanti," Yela tersenyum akhirnya. Ama merasa sangat bersalah, ia ikut ke dalam sandiwara yang dibuat Xin untuk ibunya. Teganya Xin pada ibunya, ia merasa bukan manusia yang ikut menyakiti seorang ibu demi cinta yang semu. "Mama gak sabar denger tangisan bayi setelah sekian lama, kamu yang semangat dong usahanya sama Xin. Mama bakal kasih tips yang manjur untuk masalah itu," ujar Yela ceria. Ama tersenyum melihat kebahagiaan Yela, ia jadi merasa takut, bahwa lima tahun lagi Yela akan tau bahwa ia hanyalah istri pura-pura Xin. Yela pasti akan tau kalau kepercayaannya akan dibalas kebohongan oleh Ama dan Xin. Sementara itu Yohan dan Xin berbicara di ruang kerja Xin. Mereka duduk di sofa dan ditemani kopi hitam yang disiapkan Bi Darti. "Sampai sekarang aku masih menyesali kesalahanku dulu. Aku juga tak bisa berhenti meminta maaf pada kalian berdua. Tentang Fabi yang kau cintai dan Yela yang masih terus dibayangi oleh kebencian terhadap Lisa dan Fabi. Andai aku tidak melakukannya, tidak akan ada Lisa dan Fabi dalam hidup kita," Yohan berkaca-kaca. Xin benci ketika Yohan menjadi sosok lemah, meskipun ia membenarkan semua yang dikatakan Yohan, ia yakin kalau caranya ini bisa menjadi jalan tengah. "Papa tenang aja, aku udah susun rencana sampai akhir. Amanda juga udah setuju, karena sejak awal aku milih seseorang yang tepat untuk rencana ini." Yohan menghela nafas, "Tapi jangan sampai kamu menyakiti Amanda, setidaknya hargai dia..." "Aku tau apa yang harus aku lakuin Pa, jangan khawatir," balas Xin yakin. ••• Sepulangnya Yela dan Yohan, Xin bertanya pada Ama yang sedang mencuci piring di dapur bersama Bi Darti. "Bi Darti ke dalem dulu, saya mau ngomong sama Amanda." Bi Darti menatap Ama sebelum akhirnya pergi sesuai perintah tuannya. "Tadi Mama bilang apa aja sama kamu?" tanyanya setelah Bi Darti pergi. Ama menatap suaminya sekilas kemudian kembali sibuk dengan pekerjaannya, sambil berusaha menjawab. "Cerita tentang masa lalu, tentang Papa kamu, hubungannya sama Lisa dan Fabi, kemudian kamu yang jatuh cinta sama Fabi ..." ia menjeda sementara Xin terlihat shock. "Mama cuma takut kalau aku ngalamin hal seperti dia, Mama gak pingin aku ngerasain sakitnya dikhianati. Tapi kamu tenang aja, aku ngejalanin peranku dengan baik, kok." Xin menghela nafas lega, tetapi Ama kembali berkata. "Mama juga nanyain tentang program kehamilan," ucap Ama membuat Xin kembali terkejut. "Kamu jawab apa?" tanyanya takut Ama bicara macam-macam. "Aku cuma jawab seadanya, lagian Mama Yela bilangnya detail banget. Dia kasih tau cara-cara biar hubungan suami istri bisa cepet sukses, katanya biar hamilnya cepet suami harus begini, istri juga harus begitu. Udah gitu katanya Mama lagi pesen jamu sama s**u buat menyuburkan rahim aku. Aku gak ada kesempatan buat ngomong selain nanggepin, 'Iya Ma, kami usahain kok. Biar Mama cepet gendong Cucu.' Setidaknya biar Mama tenang deh..." jawab Ama seadanya. Xin jadi malu dengan jawaban jujur itu, "Kenapa gak dialihkan sih obrolan begituan?" tanya Xin. "Aku gak tega aja liat dia bahagia banget pas ngobrolin masalah kehamilan. Aku gak tega memotong hal yang buat dia bahagia. Aku sebenernya pingin banget berhenti ngejalani pernikahan pura-pura ini Xin, aku takut suatu hari Mama tau dan dia bakal kecewa banget sama kita berdua. Aku harap kamu bisa nyelesein urusan kamu, biar aku bisa lepas dari kontrak ini dan gak ada yang tersakiti." Setelah itu Ama pergi meninggalkan Xin yang mematung memikirkan apa yang dikatakan Ama. •••
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN