Mencintai, bukan soal bagaimana mengucapkan dengan kalimat enteng yang sekedar memberi rasa bahagia sesaat. Namun, bukankah mencintai juga menunjukkan sebuah sikap dewasa dengan bukti dan perilaku. Mencintai, bukan soal apakah terbalas atau tidak. Namun, bukankah lebih pada pembuktian bahwa cinta adalah sebuah molekul tak bersyarat? Seperti angin, tak bisa kau lihat ataupun kau genggam. Tapi, bisa kau rasakan. Sesak, tangis, tawa, bahagia atau duka. Pada titik ujung, molekul-molekul itulah yang menyatu membentuk satu tujuan.: cinta. Penyesalan, tak pernah jauh dari sisi ungkapan cinta. Hanya perbedaan waktu membuat keduanya memiliki arti tersendiri. Jika cinta selalu datang di awal kehidupan berbanding terbalik dengan penyesalan yang selalu menggelayuti di akhir kehidupan. Setidaknya, bes

