Aku mencari tempat tuk lari dan sembunyi. Tuhan tahu aku tak pernah melupakanmu. Tahu apa yang kulakukan. Aku berharap bisa melihatmu tanpa harus menutup mata. Aku melempar keluar setiap malam. Ini gila, aku melakukan semuanya untuk cinta. **** Sorot tajam mata elang Justin menatap lurus kearah lelaki yang tengah duduk di hadapannya. Tidak suka. Itu kesan pertama yang secara diam-diam Justin sematkan. Lelaki dengan paras tampan meski sebenarnya tetaplah Justin yang melebihi kata tampan, sempurna, benar-benar membuatnya muak melakukan pertemuan sialan ini. Lihatlah, lelaki itu, terang-terangan memandang lekat Valerie yang sejak tadi duduk di samping Justin. Cuek, jelas saja itu yang Valerie tunjukkan lewat raut wajahnya—tidak suka, jijik, dan merasa risih, itu yang sebenarnya Justin tan

