Penyesalan Hafidz (2)

1372 Kata

Hafidz berjalan dengan lunglai, sungguh ini lebih menyakitkan di banding dengan luka seluruh tubuhnya akibat bogeman yang berasal dari Rian tadi. Wajahnya sudah pucat dengan air mata yang setia mengalir, semua menjadi hancur, tidak ada yang bisa di perbaiki. Bahkan untuk mempertahankan rumah tangganya ia tidak memiliki alasan lagi. "Hiks...hiks...hiks..." Hafidz memukul dadanya, seolah disanalah kesakitan itu bersarang, ia terus memukul hingga lengan seseorang menghentikan pukulan itu. Hafidz mendongak dan mendapati Umminya yang sedang menatap ia dengan wajah tak kala sedih. "Hentikan,Nak. Dengan melukaimu tidak akan membuat istrimu sadar," ucap sang Ummi yang tak tega melihat Hafidz seperti orang kehilangan arah. "Ummi... Hafidz membunuhnya, ummi hiks... Hafidz membunuh anak Hafidz.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN