Hafidz menghempaskan tangan Syilia yang berada di lengannya, ia menatap Syilia sendu, sungguh semua permasalahan ini berawal dari dirinya yang tidak bisa menentukan pilihan nya secara bijaksana. Ia secara sadar dan terus menerus bermain dengan yang namanya pernikahan, hingga kini, sang anak lah yang harus menjadi korban. "Ak-aku kehilangan dia hiks... aku kehilangan dia, KAU LIHAT AKU KEHILANGAN DIA, SYILIA! hiks...." "Aku kehilangan sesuatu yang belum aku sadari keberadaannya, mengapa aku bodoh? Hiks... aku serakah, mengapa bukan aku yang kau ambil Tuhan?" Lanjutnya dengan Isak tangis penuh dengan penyesalan. Syilia menatap sendu Hafidz yang terlihat kacau, ingin ia memeluk Hafidz, namun belum sempat Syilia memeluk Hafidz lengannya langsung terhempas. "Haram untukmu menyentuh anak

