****** Hafidz terus menunduk, merasa bersalah pada istrinya, hari ini ia bertemu dengan Syilia secara diam-diam awalnya ia ingin menolak ajakan Syilia yang mengirimnya pesan tapi ia merasa ini harus dituntaskan, maka disinilah Hafidz berada, di cafe tempatnya bertemu dengan Syilia dulu. "Mas ...." Ingin rasanya Hafidz membenci pemilik suara itu, yang muncul disaat hatinya telah tertata. Gadis ini muncul, setelah kehidupan yang ia jalani membaik bersama Niswah. "Ada apa? Cepatlah, Aku ada kelas,"ucap Hafidz dingin, seakan enggan berlama-lama dengan gadis yang ada dihadapannya. "Mas, tak adakah kesempatan untukku? Ku akui dulu aku meninggalkanmu, tapi sumpah Mas aku tidak berniat, aku terpaksa ikut kemauan Ayah." "Lalu kenapa kamu tak memberitahuku, Lia?" "Aku ingin memberitahumu M

