bc

Keluarga Jawa Bule

book_age4+
5
IKUTI
1K
BACA
comedy
like
intro-logo
Uraian

Kisah keluarga Jawa Bule adalah cerita komedi baru dimana kanjeng ibu (Jawa) menikah dengan kanjeng romo (London) dan asisten rumah tangga yang membuat semua keluarga Jawa Bule kesal.

Lalu bagaimana kah kelanjutan ceritanya jangan lupa di simak ceritanya ya.

Dan kedua menantunya yang takut pada kanjeng ibu (Rizky dan Mr. Hafiz), yang paling takut pada kanjeng ibu adalah Mr. Hafiz yang tinggal di London bersama keluarga nya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Nemu Majikan Di Malaysia
Indonesia "Kemarin sudah telepon Naufal dan Fitri, sekarang gantian telepon Kaamil dan Citra deh cucu ku yang ada di Malaysia." Malaysia "Telepon rumah berbunyi saya sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anak belum lagi saya harus panggil anak-anak di kamarnya, suruh mas Afgan saja deh, mas Afgan." "Iya sayang, kenapa?" "Titah minta tolong dong, tolong mas Afgan angkat telepon rumah yang berbunyi, soalnya Titah sedang sibuk di dapur menyiapkan makan siang." pinta Titah. "Oke sayang." kata Afgan patuh. "Terimakasih ya mas." "Iya, sama-sama sayang." "Anak-anak sarapan." "Iya mi." jawab Kaamil "Iya mi." jawab Citra juga. Indonesia "Loh kok tidak diangkat sih, coba lagi deh, tuh kan tidak diangkat lagi, ini kan masih jam satu, coba telepon lagi deh." Malaysia "Kok sarapan sih, kan ini siang ya, seharusnya makan siang, kok sarapan sih." kata Kaamil dengan heran. "Uda Kaamil benar, mami salah mungkin sedang repot da." "Kamu benar dik." "Maaf ya uda Kaamil sebelumnya, assalamu'alaikum." "Wa'alaikumussalam, iya tidak apa sini masuk." "Ih kenapa belum diangkat juga, mas Afgan." "Ya sayang, kenapa?" "Angkat telepon nya." pinta Titah. "Tunggu sebentar sayang, mas Afgan sedang pakai sepatu." kata Afgan patuh. "Oke.." seru Titah. "Sepatu sudah tinggal angkat telepon rumah, kira-kira dari siapa ya." ** [Afgan : Halo..] [Kanjeng Ibu : Afgan, tidak sopan kamu ya.] ** "Haduh kanjeng ibu, gawat saya harus pakai blangkon, ini dia blangkon nya." kata Afgan yang ketakutan saat ibu mertuanya menelepon. ** [Afgan : Inggih kanjeng ibu, sadurung e kula tedha apunten, assalamu'alaikum.] [Kanjeng Ibu : Wa'alaikumussalam, nah begitu daripada tadi tidak sopan, istrimu mana ?] [Afgan : Enten kanjeng ibu, ing pawon saweg menyiapkan dhahar siyang.] [Kanjeng ibu : Panggil, bilang saya mau berbicara gitu ya.] [Afgan : Inggih kanjeng ibu.] [Afgan : Sayang..] kata Afgan yang menaruh telepon rumah di ketiaknya. ** Indonesia "Permisi ibu bosnya panggil Cecep?" tanya Cecep. "Iya cep, duduk dulu ya." jawab kanjeng ibu. "Iya, baik ibu bosnya." "Emmmmmm.." kanjeng ibu mencium sesuatu. "Ibu bosnya ngapa ya?" tanya Cecep lagi. "Cep, kamu belum mandi ya?" tanya kanjeng ibu juga. "Enak saja ibu bosnya, saya sudah mandi, dan kata emak.., habis bangun tidur harus mandi, sarapan, dan baru berangkat kerja, kata emak lagi.., kalau tidak mandi kasihan teman Cecep atau pegawai yang lainnya cium bau badan Cecep nanti bisa pingsan semua ibu bosnya." jawab Cecep polos. "Kaus kakimu belum ganti ya?" "Cecep mah ganti kaus kaki tiga kali sehari selama seminggu ibu bosnya." "Sepatu?" "Sepatu sudah Cecep cuci ibu bosnya, seminggu dua kali, dan sepatu yang Cecep pakai sekarang sepatu Cecep yang baru ibu bosnya, yang lama belum kering, ada noh di rumah ibu bosnya sekarang." "Oke, terus ini bau apa dong kalau bukan dari kamu, cep?" "Bau apa, Cecep gak ngerti ibu bosnya, emmmmm iya ibu bosnya bau, sepertinya baunya dari sini deh ibu bosnya, dari hp ibu bosnya maksudnya." "Ah masa sih cep?" "Iya ibu bosnya, untuk apa sih Cecep bohong, kata emak.., bohong itu dosa dan bohong itu haram, Allah tidak suka dengan orang yang suka bohong ibu bosnya, kalau ibu bosnya tidak percaya cium saja hp ibu bosnya." "Oke saya cium sekarang hp saya ya, emmmm cep." kata kanjeng ibu yang mencium hpnya. "Kenapa ibu bosnya?" "Kamu benar cep, baunya dari sini cep, dari hp saya." "Tuh kan benar ibu bosnya." "Tunggu sebentar deh kan saya sedang telepon menantu saya yang di Malaysia, hemmmmm." ** [Kanjeng ibu : Afgan..] kata kanjeng ibu setelah mencium hp kanjeng ibu. ** Malaysia "Haduh amak mintuo ambo, istri ambo mano dek indak datang jua dari tadi di panggia iyo, iyo sajo, sayang." kata Afgan yang masih menaruh telepon rumah di ketiaknya. "Iya mas, tunggu sebentar mas." "Oke sayang." seru Afgan. ** [Kanjeng ibu : Afgan Syah Reza.] [Afgan : Inggih kanjeng ibu enten menapa?] [Kanjeng ibu : Kula karep bertanya kaliyan panjenengan, panjenengan taruh ing pundi telepon griya panjenengan, Afgan?] ** Malaysia "Haduh lupo." kata Afgan yang menyadari kalau telepon rumah berada di ketiaknya. ** [Kanjeng ibu : Mr. Afgan Syah Reza, please answer me.] pinta kanjeng ibu. [Afgan : Nganu kanjeng ibu.] [Kanjeng ibu : Why?] [Afgan : Kula meminta apunten sadurunge kanjeng ibu, kula meletakan telepon griya kula ing ketiak kula.] [Kanjeng ibu : Apa..!!, hemmmm Afgan, kamu tau tidak bau badanmu sampai ke Indonesia lewat hp saya dan telepon rumah kamu di Malaysia itu, ah sudah yang itu di bahas nanti saja, sekarang kamu panggil istrimu, saya ingin bicara padanya, cepat Afgan.] [Afgan : Oke kanjeng ibu, sayang.] kata Afgan yang teriak membuat kanjeng ibu marah. [Kanjeng ibu : Afgan Syah Reza, hemmmm.] kata kanjeng ibu kesal pada Afgan. [Afgan : Inggih kanjeng ibu, enten menapa ?] [Kanjeng ibu : Suara kamu itu loh, satu lagi jangan teriak dan cepat panggil istrimu.] [Afgan : Inggih kanjeng ibu apunten.] ** "Sayang." Afgan memanggil Titah. "Iya mas." jawab Titah. "Akhirnyo datang jua, sayang iko teleponnyo." kata Afgan memberikan telepon rumah pada Titah. "Dari siapa mas?" tanya Titah. "Dari Indonesia, amak mintuo ambo, sayang." jawab Afgan. "Oh oke, terimakasih ya mas, kenapa?" tanya Titah lagi. "Makan siang sudah ada dimeja makan belum?" tanya Afgan juga. "Sudah siap kok dimeja makan, tinggal satu yang belum mas, tolong panggil anak-anak di kamarnya ya." pinta Titah. "Oke sayang." kata Afgan patuh. ** [Titah : Assalamu'alaikum kanjeng ibu.] [Kanjeng ibu : Wa'alaikumussalam nduk.] [Kanjeng ibu : Ibu ingin membicarakan sesuatu padamu nduk.] [Titah : Tunggu sebentar ya kanjeng ibu.] [Kanjeng ibu : Emmmm] ** "Kenapa mas?" "Teleponan nya dimeja makan saja, mas Afgan mau tau apa yang di bicarakan kanjeng ibu dengan kamu." pinta Afgan. "Oke mas Afgan." kata Titah patuh. ** [Kanjeng ibu : Nduk..] [Titah : Iya bu, Titah simak kok.] [Kanjeng ibu : Emmmmm.] ** Malaysia "Makan siang dulu sayang." "Iya pi." kata Kaamil dan Citra. ** [Kanjeng ibu : Tah, nduk.] [Titah : Iya bu, sudah ibu omongin saja Titah simak kok bu.] [Kanjeng ibu : Ya.] ** "Siapa pi yang berbicara dengan mami di telepon?" tanya Kamil. "Kanjeng eyang uti." jawab Afgan. "Oh.." kata Kaamil dan Citra. "Iyo kalian berdua diam sajo papi andak manyimak apo nan sadang dibicarakan oleh mami kalian berdua dangan anduang kalian berdua." "Oke.." kata Kaamil dan Citra. ** [Kanjeng ibu : Jadi seperti ini nak, ibu dan ayahmu merasa kesepian di rumah, seharusnya adikmu yang menemani ibu dan ayahmu di rumah dan ayahmu kan bisa bermain dengan anak-anak nya adikmu, eh ini malah sudah menikah lagi malah ikut suami barunya di Belanda, jadi boleh ya ibu dan ayahmu tinggal di sana?] [Titah : Apa..!!, ibu dan ayah mau tinggal disini?, bu kalau adik ikut suaminya dan tinggal di sana ya memang sudah jadi kewajibannya seorang istri bukan kah begitu, kalau ibu dan ayah mau tinggal disini tidak bisa langsung Titah iya kan saja bu, kan Titah juga harus izin dengan mas Afgan dulu ya kan bu?, Titah juga sudah menikah dan sudah punya keluarga sama seperti adik, ibu lupa ya apa yang dibilang mbah putri dulu, kalau anak-anakmu sudah menikah ikhlaskan jangan kamu campuri keluarganya, bukan begitu bu?] tanya Titah yang mencari alasan. [Kanjeng ibu : Tapi nak.., oh ya begini saja biar ibu yang bicara langsung pada Afgan.] [Titah : Apa kanjeng ibu ingin berbicara langsung dengan mas Afgan?] tanya Titah lagi yang memberikan kode pada Afgan.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

TERNODA

read
198.6K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook