BAB 72_CANTIKA

939 Kata

"Padahal apa, Dit?" goda Hadi. "Gak ada, Pa. Sarapan dah," ujar Aditya menyembunyikan wajahnya di balik sendok. "Diih lagi pada bicara apa sih? Pa, makan dulu. Bacanya ntar lagi ya," ujar Dahlia meraih kertas-kertas dari tangan Hadi lalu menyimpannya di atas nakas. Aditya melototkan matanya pada ayahnya, Hadi semakin tak mampu menahan senyumnya. "Ini kan akhir pekan, pergilah kalian berlibur ke mana lah, villa, pantai, terserah. Liburan anak muda. Nanti Papa yang traktir!" seru Hadi. "Asiik! Gak usah traktir, Pa. Uang yang sisa makan malam itu masih sangat banyak," ujar Dahlia duduk dengan santai di dekat suaminya. Dareen pun hadir dan mengambil tempat duduknya. Pemuda itu tak banyak bicara. Ia tak ingin melewatkan sarapan bersama ayahnya. Ia takut, dia tak memiliki kesempatan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN