BAB 71_PENGKHIANATAN

1126 Kata

Parjo dan Romlah kali ini saling cubit. Pertama kalinya Den Muda mereka seperti itu. Romlah menarik tangan suaminya, menjauh. Kompak, mereka menatap sosok ayah yang sedang menenangkan anak lelakinya yang sudah dewasa. "Bang, takut aku jangan-jangan ini firasat," ujar Romlah dengan wajah serius. "Sama. Apa jangan-jangan, Den Muda lagi kesambet hantu jepun di depan kah?" "Issh ngawur. Aku takut, ini firasat mereka berpisah. Tuan Besar bentar lagi nyusulin Nyonya Sarah," bisik Romlah hampir tak terdengar. Kepluuuk! Parjo memukul bahu istrinya. "Kamu yang lebih ngawur! Jangan sampe Tuan Besar mangkat. Kita akan kehilangan pegangan hidup. Kamu mau kerja terus sama Nyonya Nenek Gayung ha? Aku sih mikir seribu kali!" Parjo menekan suaranya agar tak terdengar. Namun wajahnya tegang de

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN