20 | Maaf yang Berbeda

1822 Kata

                “Udah tidur lagi?” Ervan mengangkat wajahnya ketika Elvin kembali ke gazebo di samping garasi rumahnya setelah berhasil menidurkan Malika. Gegas mengangguk, Elvin hanya memberikan angggukan pelan sebagai jawaban. “Malika paling gak bisa tidur malam, apalagi tadi siang gak tidur kan.” lanjutnya lagi setelah duduk berseberangan dengan Ervan. Perempuan tak mampu untuk berdekatan dengan Ervan setelah pengakuan pria itu tadi siang. “El,.. hmm.. maaf untuk yang tadi. Setelah gak ketemu bertahun-tahun, lagi-lagi aku hanya bisa bikin kamu menangis.” Elvin sontak membisu. Entah apa yang sekarang hilir mudik dalam benaknya. Akan tetapi ia tetap memasang wajah setenang mungkin agar pria yang masih menatapnya lekat itu tak berspekulasi macam-macam. “It’s okay, bagaimanapun aku lebi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN