bab 5

1177 Kata
keadaan Nessa sudah membaik ia juga sudah bisa berjalan meski harus pakai tongkat karna kadang masih terasa nyeri. 3 hari sudah ia tidak melihat joddy, dia memang jarang di rumah nya ia lebih sering tidur diluar atau di tempat kerja nya mungkin, yah biarkan lah justru Nessa merasa senang kalau joddy tidak ada. jujur saja ia terpaksa memilih pekerjaan ini, ia ingin menghindar dari kekasih nya itu yang selalu meneror dirinya, tapi ia khawatir dengan Wanda ingin sekali ia berbagi cerita dengan sahabat nya itu namun hape nya hancur ketika ia terjatuh dari atap kemarin. tak berselang lama telpon rumah pun berdering lalu ia mengangkat nya, " halo, halo, halo, ini siapa ya, halooo". "tut tut tut, yey malah di matiin, " kriiiiing, kriiiiing kriiiiing, suara telpon pun kembali berbunyi, halo ada yang bisa kami bantu, halo , halooo. "ih dimatiin lagi , au ah mending ngga usah di angkat. " terdengar suara derap langkah yang tergesa gesa, dan " brak, " hentakan pintu pun tak terelakkan, Nessa melihat joddy dengan mode on alias marah, akhirnya Nessa pun beranjak untuk mundur selangkah demi selangkah guna untuk menghindari joddy , baru saja ingin berbalik tiba tiba, "grep" , tangan Nessa di cekal dengan kuat, lalu di bawa nya ia ke kamar nya joddy, " "boss, lepas, sakit tau, lepas ," Nessa pun meronta ronta untuk minta di lepas kan tangan nya. sesampainya di kamar joddy, ia melepas kan tangannya, di hempas kan nya nessa di atas tempat tidur joddy, Nessa yang kaget pun langsung bangun dan berusaha melarikan diri, terlihat tampak ketakutan dalam dirinya. "bo,,, boss,, apa yang akan kau lakukan hah, minggir" , Nessa tampak gugup, saat ini ia sedang terjebak di ruangan pribadi boss nya yang tekunci, Nessa terus menghindari joddy terlihat ia sangat kesal dan menahan amarah, dari nafas nya saja sudah terbukti lihat, tatapan nya bagaikan isau, entah apa yang menyebabkan kemarahan nya itu Nessa pun tak tau. Nessa terjebak di sudut ia beringsut dan terduduk di sudut itu, " kenapa kau angkat telepon nya hah, "(joddy) Nessa mendonga ke arah joddy, "maksudnya", Nessa tak mengerti. "kau telah melakukan kesalahan besar karena sudah mengangkat telepon itu"(joddy). Nessa terperangah, "hanya karna mengangkat telpon bisa semarah itu, atau jangan jangan kekasih nya ya nelpon, lirih nya" namun masih terdengar oleh joddy. "apa kau tau, akibatnya kau tidak akan pernah bisa meninggal kan rumah ini dan diri ku apa kau mengerti hah" , dengan berteriak di hadapan Nessa, seperti nya ia telah meluapkan amarah nya. Nessa pun langsung bangkit dari duduk nya, ia langsung menghampiri joddy, " enak saja, gue ngga mau, tinggal bilang saja sama kekasih mu itu, gue ini pembantu nya boss, tolak nya."(Nessa) " tak semudah itu , dan yang telpon bukan lah, kekasih ku," akhirnya joddy pun menghempas kan dirinya di kasur king size nya itu , Nessa terdiam sejenak, dilihat nya amarah boss nya itu sudah mereda, dia pun memberanikan diri untuk bicara, dengan tidak sopan Nessa pun menghempas diri di kasur itu juga. " hah, orang kaya emang pada aneh, perkara mengangkat telpon saja marah nya sampe mau bunuh orang." joddy pun menengok ke arah samping ia kaget melihat Nessa juga rebahan di samping nya, ia pun mendengus kesal, apa kau tidak punya sopan santun hah kenapa kau rebahan juga di samping ku. Nessa menengok ke arah joddy ", lah tadi aja di lempar ke sini, giliran rebahan di sini ngga boleh, lagian yang bawa saya ke sini siapa bukan nya bos sendiri, ck udah pikun dia. " (Nessa) joddy langsung ter bangun, ia takut akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, meskipun ia adalah seorang play boy namun ia masih bisa menahan gejolak nya,ia pria normal ,entah kenapa ia membawa Nessa ke kamar pribadi nya itu padahal ia tidak suka jika orang asing masuk bahkan sampai menyentuh tempat tidur nya ,namun ia malah membawa Nessa masuk ke kamar nya lalu menghempas kan nya sendiri. joddy tidak akan mempermainkan wanita baik baik, kebanyakan wanita yang mengejar nya adalah wanita yang haus belaian dan matre , joddy termasuk orang yang royal terhadap wanita wanita nya itu, tapi dia tidak suka jika ia mengencanj wanita yang sama, sekali ia melihat perselingkuhan saat itu juga ia putus tidak ada kata kembali. " apa kau siap menanggung nya, " tanya joddy. "menanggung apa boss, balas nya, " menikah "(joddy) Nessa langsung terbangun mendengar nya " hah" gila aja, suruh kawin, gegara ngangkat telpon doang, emang nya ngangkat telpon bikin orang bunting pake acara tanggung jawab ," " beuh pikiran orang kaya, kayak nya otak boss udah mulai geser deh."(Nessa) "joddy pun menghela nafas, apa kau kira aku mau,menikah dengan mu, kalau bukan karena ulah mu akupun tak sudi, masih banyak wanita cantik yang berkeliaran mendambakan ku menjadi suami nya. cibir nya." (joddy) "ya udah sono, lagian saya me no lak, bilang aja yang ngangkat telpon pacar nya boss, terus nikah deh, beres kan, dan ngga usah khawatir saya juga masih kerja di sini kok buat bayar utang jadi pembokat juga no problem." (Nessa) " tidak, " orang tua ku sangat pintar, mereka tak mudah di bodohi, jawab nya. Nessa pun membelalakan matanya, " hah " o,, orang tua, jangan jangan,yang tadi nelpon orang tuanya boss gitu." joddy pun mengangguk pelan, tampak frustasi, seperti nya dia sedang ada masalah keluarga. " hmm,kalau boss mau curhat, curhat aja saya bisa kok jadi pendengar setia, barang kali bisa bantu dan ngeringanin beban, itu juga kalau mau. " " hmm, " aku di desak untuk pulang dan mengurus perusahaan ayah ku, " aku menolak aku masih mau bebas di usiaku yang masih muda. " "pttt" hahaha, boss ngga sadar kalau boss udah tua, yah meskipun masih terlihat tampan, dan memang nya ada masalah apa kok bisa kabur dari rumah."(Nessa) "joddy tampak kesal di bilang tua, heh bocah ingusan, aku ini playboy tau kekasih ku banyak, sembarangan saja kau bilang aku tua. " (joddy) "yey, udah tau playboy, gitu aja bangga" (Nessa). "aku tak suka dengan ibu tiri ku , ia selalu merayu ku, saat ku bilang ke ayah ku ia tak percaya , akhirnya kuputuskan untuk keluar dari rumah dan bekerja dengan sahabat ku. " (joddy) " ooh, gitu jadi penyebab nya adalah ibu tiri toh, " Nessa pun manggut manggut tanda mengerti. "terus kenapa boss marah tadi, malah serem banget marah nya. " (Nessa) "itu lah, aku berjanji pada ayah jika sudah menemukan wanita yang cocok aku akan menikah, dan akan mengurus perusahaan ayah ku. " (joddy) "emang nya bisa tau, ayah nya boss, kalau boss sudah menemukan gadis pujaan hati, tanya nya, ia tak menyadari bahwa ialah orang nya. " "tidak, karena kau yang mengangkat telpon rumah ku mereka beranggapan kalau kau itu pacar ku. " (joddy) " yey, "aneh bener tuh orang tua nya boss,bisa jadi kan yang ngangkat itu pembantu ya contoh nya kaya saya ini. " tak semudah itu, mereka tau aku hidup sendiri, adapun para kekasih ku tak pernah sekali pun ku ajak ke rumah ku, apalagi selama ini aku masih selalu di pantau. (Nessa) "emang nya ngga pernah ada pembantu apa "?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN