malam kelam yg tidak akan pernah Ade berfikir bahwa itu akan terjadi. malam minggu itu Ade bersiap untuk datang ke rumah Anisa, berpenampilan rapih dan tampan dengan kemeja lee dan jeans hitam. bergegas berangkat menuju rumah Anisa.
" Assalamualaikum" ucap Ade di depan rumah Anisa
" Wa'alaikumsalam, eh... ada mas Ade"
"masuk mas, non Anisa ada di kamar, bibik panggilin dulu ya" berjalan menuju kamar Anisa
"Non, non Anisa!, mas Ade udah dateng non"
"iya bik, suruh tunggu bentar, aku masih pakai baju" jwb Anisa dari dalam kamar. sambil duduk di meja rias ia masih berfikir apakah yg akan di lakukanya ini benar. Anisa takut akan membuat Ade membenci dirinya. setelah apa yg akan terjadi malam ini. dengan mengenakan dress selutut dan riasan wajah yg tak terlalu berlebihan,Anisa berjalan keluar dari kamar. dengan perasaan yg tak karuan dan jantung yg berdebar. Anisa menghela nafas menyapa Ade yg sudah menunggu di sofa ruang tamu.
"haii!!, lama ya nunggunya?"senyum manis Anisa menyapa
"enggak kok, gak papa"mata Ade terpana melihat penampilan Anisa yg memang selalu terlihat cantik dan mempesona.
****
"aku rasa sikap kamu blakangan ini berubah" Ade memegang tangan Anisa lalu menatapnya dengan serius
Anisa terdiam sejenak dengan menundukan kepalanya menghindari tatapan yg diberikan oleh Ade
"enggak kok" lirih suara Anisa
Ade meraih dagu Anisa mengangkat wajahnya untuk menatap matanya, "kalau ada masalah cerita ke aku, aku kan pacar kamu, kalau mungkin aku yg salah, ceritakan dimana salah ku" Ade berkata dengan lembut, melihat itu mata Anisa berkaca kaca. iya menutup mata lalu mengatakan yg ingin ia katakan sedari tadi.
" maafin aku ya, kita gak bisa lagi bersama"
kata kata itu mebuat Ade terkaget terasa ada yg tergores di dalam hatinya
" tapi kenapa?" suara Ade bergetar
" maaf aku masih mencintai Dian"memberikan penjelasan kepada Ade. mendengar setiap penjelasan Anisa, Ade hanya diam menahan rasa sesak yang ia rasakan. Anisa menjelaskan bahwa ia sudah tidak perawan lagi, yg telah ia berikan kepada Dian, Ade semakin hancur dalam hatinya, menunduk menutup wajahnya, terlinang air mata di pipinya, Ade mencoba kuat menahan sesaknya di d**a. Ade tidak pernah terfikir bahwa ia akan mendengar alasan yang sangat begitu menyayat hati.
" kamu terlalu baik untuk ku"Anisa berkata dala tangisnya
Ade hanya diam tak tau harus mengatakan apa, terlalu dalam sakit yg di rasakanya. setelah diam dalam belenggu yg terjadi. Ade mencoba untuk menerima apa yg telah terjadi.
"ya udah, aku pulang ya"
Anisa hanya menatapnya sedih " maafin aku ya"
Ade berjalan menuju pintu depan. Anisa berjalan di belakanya. Ade berbalik memeluk Anisa dengan erat, mendekapnya penuh cinta
"jaga diri kamu"
" Aku akan selalu mencintai dan Menyayangi mu"perlahan melepaskan pelukan itu, berjalan pergi meninggal kan Anisa yg diam terpaku mendengar kata terakir yg di ucapkannya malam itu.
Ade memacu motornya dengan kencang di tengah ramainya pengendara lainya. tak berfikir jernih ia hanya ingin melepaskan rasa sesak yg ada di dalam dadanya. meneteskan air mata yg tak bisa ia tahan sejak tadi.
" haaaahhhh" teriak Ade diatas motornya yg sedang melaju kencang. berharap bisa berkurang rasa sesak di d**a.
pulang dengan keadaan hati yg sangat hancur. Ade duduk di depan cermin menatap dirinya.
hatinya sangat sakit dan hancur, namun seberapapun ia mencoba untuk melupakan Anisa. ia tidak dapat melakukanya, karna baginya Anisa adalah cinta pertamanya.
***
"maafin aku" Anisa menangis memeluk bantal didalam kamarnya, dengan tersedu sedu mengingat kejadian yg baru dia alami. mengingat wajah Ade dan kata katanya, ia merasa sangat bersalah karna ia telah membuat orang yg sebenarnya tulus mencintainya terluka dan patah hati. malam yg sangat membuat Anisa merasa bersalah karna telah menjadikan Ade sebagai pelarianya.
mereka sama tersiksanya, tidak dapat tidur memikirka yg baru saja terjadi.
****
3 bulan berlalu
Ade memutuskan untuk kembali berfokus pada pendidikanya yg sebentar lagi akan memasuki ujian akhir. menjalani hari harinya kembali seperti biasa
mama Anisa yg seorang wanita karir memutuskan untuk pindah kota Semarang tempat ia bekerja saat itu.Anisa pun harus pergi meninggalkan sekolahnya di kota Bandung dan ikut mamanya. Kedua sahabat Anisa sangat sedih melihat temanya yg akan pergi meninggalkan mereka.
" gue pasti balik lagi kok" Anisa sambil memeluk kedua sahabatnya
" jangan lost contak ok" Nurul melepaskan pelukanya
" best friends for ever" mereka serentak berkata.
" Ayok sayang, kita telat nanti"mama Anisa mengelus rambut anaknya
Anisa masuk kedalam mobil. dalam kesedihan Anisa meninggalkan kedua sahabatnya pergi. mereka hanya berhubungan melalui HP.
Anisa yg mulai dengan kehidupan barunya berada di tempat baru. masuk di salah satu sekolah yg ada di Semarang. menjalaninya dengan menemukan teman teman baru. semenjak ia pindah ke Semarang hubunganya dengan Dian pun kembali kandas. Anisa yg tak ingin terpuruk untuk kedua kalinya, mencoba melupakan Dian dan kini telah menemukan penggantinya. hari harinya bersama Rian di lalui dengan bahagia. sampai akhirnya Rian pun harus pergi keluar negri demi pendidikanya.
***
Ade di terima di universitas negri di Bandung dengan bekal beasiswa yg ia dapatkan. Ade yg memang masih belum bisa move on dari Anisa masih menjalani hidupnya dengan seorang diri. ia tak mau membuka pintu hatinya untuk wanita lain. meski teman temanya sudah memiliki kekasih dan mencoba mencarikannya seorang wanita. Ade tetap memilih sendiri, karna di dalam hatinya ia masih mencintai Anisa. ia selalu menantikan Anisa untuk kembali di pelukanya.
2 tahun berlalu...
seorang wanita dengan senyum manis berjalan keluar dari sebuah mobil berwana merah yang terparkir di depan kampus tempat Ade menimba ilmu. wajah yang tak asing, melihat kekanan dan kekiri di sekitarnya. memperhatikan orang orang yg ada di sekitarnya, ia mengambil hp dari dalam tas yg ia pegang.
berniat untuk menghubungi seseorang.
ting...
[girls, apa kabar?] no name
"eh nomor siapa ni Rul" tanya Siti kepada Nurul
" mana gue tau" Nurul sibuk dengan Hpnya
ting...
[pada lupa sama gue ya??]noname..
Siti
[siapa ya?]
ting..
[girls Squad]noname..
Siti terkejut dan menerka itu adalah Anisa. dengan sangat senang mereka bergegas menuju parkiran untuk menemui sahabat mereka itu.
"aaaaaaa" mereka berpelukan
"kapan lo balik"
" kangen banget" nada manja yg mereka ucapkan.
ketiga sahabat itu kembali bertemu dan berkumpul. ternyata Anisa akan melanjutkan studinya di universitas ini, karna mamanya kembali pindah kerja di Bandung.
"iiss... kita sunyi tau gak ada lo selama ini" Nurul melepaskan pelukan mereka bertiga
"iya gue juga"dengan ekspresi bahagia " mama balik lagi kerja di Bandung, jadi gue ngikut"
mereka melepas kerinduan yg selama ini di rasakan.
****
Ade berjalan menuju ke dalam kampus setelah memarkirkan motornya. di tengah langkah kakinya ia dihentikan oleh seoran wanita berambut ikal bermata sipit.
"haii. Ade." Putri menyapanya
" ada apa Put," Ade menghentikan langkahnya
Putri teman satu kampusnya dari jurusan ekonomi. Putri menyukai Ade namun ia tak pernah mw menerima wanita manapun selain Anisa. Putri yg selalu terlebih dahulu selalu ingin mendekati Ade. tapi Ade selalu menolaknya.
Putri yg mengetahui alasan Ade slama ini selalu sendiri dan menutup hatinya untuk wanita, selalu berusaha untuk mendekatinya, memberikan perhatianya kepada Ade.