"Saya mungkin lancang," Stela menimpal. "Tapi urusan rumah tangga ini, saya dan Althaf yang memutuskan." "Oh, ya? Jadi soal perceraian itu nggak sepenuhnya benar?" Rahang Stela terkatup. Ia dikelilingi tatapan dari para staff. Urusan pribadinya telah dikonsumsi banyak orang—sebentar lagi pasti menguap luas. "Kalau Lana selesai memilih, saya bisa bantu ke proses selanjutnya." Stela membelokkan pembicaraan. Martha menyeringai puas, Lana melirik cemas. Dan kau tahu apa? Proses sewa gaun itu batal. Martha kesana cuma untuk menginjak eksistensi Stela. Tak ada niat sungguhan sejak awal. "Sepertinya mama tidak akan menyewa gaun dari sini. Maafkan kami ya, Stela. Ada kolega owner butik yang lebih sesuai." Stela serasa dilempari kotoran. Harga dirinya koyak terinjak ucapan si mertua. Namun,

