BAB 8 RAIHAN

696 Kata

Pantai ini indah. Pasirnya putih, anginnya sejuk dan sekeliling terasa damai. Saat ini terasa tidak ada mata yang mengawasiku, rasanya bebas dan tenang. Aku baru saja menemukan hal menarik darinya. Dia yang tidak mengenal dirinya sendiri. "Lalu, pernikahan seperti apa yang pernah kamu harapkan?" "Aku tidak pernah berencana menikah." Kecuali kalau Neli janda dan dia mau menerimaku sebagai suaminya. "Begitu?" "Memang begitu." "Dan kesendirian seperti apa yang pernah kamu rencanakan?" "Aku akan tidur sampai kantukku hilang. Aku akan makan sampai tidak ada lagi yang ingin kumakan. Aku akan pergi sampai ke tempat yang kurasa nyaman." "Rencana kematian?" "Aku mati. Mayatku terserah. Aku tidak akan tahu hal itu lagi karena sudah mati." "Tidak punya tujuan hidup," cibirnya remeh. "Sekara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN