BAB 16

2008 Kata

Rengga baru saja keluar dari kamar mandi. Kegiatan hari ini memang menyisakan bau apek bercampur keringat karena berjam-jam berada di bawah terik sinar matahari. Ketika dirinya membuka pintu belakang karena kamar mandi tidak berada di dalam rumah. Rengga sudah melihat Raden yang duduk di kursi dapur dengan pakaian rapi. "Mau kemana, Kak? Kok rapi banget. Bukannya enggak ada acara, ya?" Tanya Rengga sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Aroma sampo menguak di seluruh ruangan.  "Mau ke rumah bapak kepala desa. Kita diundang makan malam di sana. Dadakan sih ini, aku lupa ngasih tahu kamu." Jawab Raden dengan menampakkan deretan giginya.  "Dalam rangka apa?" Tanya Rengga lagi karena kemarin bapak kepala desa tidak mengatakan apapun ketika dirinya berkunjung ketika meminta data balit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN