Sejenak, waktu itu membuatnya lupa dengan luka. Tetapi, ternyata waktu itu juga membuat luka baru yang lebih menyakitkan lagi. Andaikan dirinya tidak nekat untuk melakukan hal diluar akal, mungkin hubungan diantara dirinya dengan Rengga lebih baik lagi. Sayangnya Asti memilih untuk menghancurkannya lagi. Dia begitu merindukan laki-laki itu sampai tidak bisa berpikir jernih. Bahkan ciuman itu juga ciuman pertamanya. Begitu menyenangkan ketika Rengga membalasnya, tetapi laki-laki malah mendorongnya. Andaikan Rengga tahu, andaikan Rengga mengerti betapa tersiksanya hidup sepertinya saat ini. Bukankah tidak menyenangkan ketika harus menjalani semuanya sendiri. Asti ingin meminja janji di masa lalu, meminta hak yang belum pernah Rengga berikan waktu itu. Apakah itu sebuah kesalahan? Apakah Re

